Jumat 16 Jun 2023 13:33 WIB

Disperindag Jabar Fasilitasi Pemasaran Petani Milenial Hingga Mancanegara

Program petani milinial ini bertujuan untuk melahirkan regenerasi petani.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Disperindag Jawa Barat memfasilitasi promosi produk peserta Program Petani Milenial di sebuah pameran.
Foto: dok. Republika
Disperindag Jawa Barat memfasilitasi promosi produk peserta Program Petani Milenial di sebuah pameran.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar terus membantu para petani milenial untuk memasarkan produknya. Program Petani Milenial yang digulirkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sejak 2021 lalu ini merupakan program yang bertujuan untuk melahirkan regenerasi petani. 

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Noneng Komara Nengsih, pihaknya memfasilitasi promosi dan perluasan pasar produk budi daya peserta Program Petani Milenial di dalam negeri maupun internasional. 

“Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat sebagai dinas pendukung program di bagian hilir turut memfasilitasi agar Program Petani Milenial yang digagas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bisa memanfaatkan dan mengenalkan pada pasar yang lebih luas salah satunya fasilitasi pameran di luar negeri,” ujar Noneng di Bandung, Kamis (15/6/2023).

Noneng mengatakan, pameran skala internasional yang diikuti petani milenial, yakni Thaifex Anuga Asia di Bangkok, Thailand, yang merupakan pameran makan dan minuman terbesar di Asia. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata dia, memperkenalkan pelaku usaha petani milenial, yaitu Sila Tea (teh) dan MT Farm (olahan daging) pada pameran tersebut.

“Sampai saat ini, potensi transaksi pasca-pameran untuk kedua petani milenial ini senilai 425.000 dolar Amerika,” katanya.

Lalu, kata dia, pameran Seoul Food & Hotel di Ilsan, Korea Selatan yang merupakan pameran makan dan minuman terkemuka di Korea Selatan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengirimkan delegasi pelaku usaha petani milenial, yaitu Oystar (jamur crispy) dan Ban’stem (gedebok pisang) untuk memperkenalkan produknya pada pameran tersebut.

“Produk mereka digemari oleh buyers dari Korsel, Jepang, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Sampai dengan saat ini, potensi transaksi pasca-pameran untuk kedua petani milenial ini senilai kurang lebih 6700 dolar Amerika,” katanya.

Rencananya, kata dia, pihaknya juga akan mengikutsertakan petani milenial di dua pameran berskala internasional lagi. Pertama, Pameran Mihas Malaysia tahun 2023 yang akan diselenggarakan di Malaysia International Trade and Exhibition Centre (MITEC) Kuala Lumpur, Malaysia. Pameran ini merupakan pameran yang berfokus pada produk-produk halal pada bidang makanan, minuman, fashion muslim, produk ekonomi syariah, dan lain-lain.

Pada Pameran Mihas ini, kata dia, Provinsi Jawa Barat akan memfasilitasi 6 orang Petani Milenial untuk mempromosikan produknya. Target pada pameran kali ini, yaitu terpormosikannya produk petani milenial dengan nominal potensi transaksi setelah pameran yaitu Rp 470 Juta.

Kemudian, kata dia, pameran Trade Expo Indonesia 2023 akan diselenggarakan dengan 2 skema, yaitu secara offline dan online. Pameran ini merupakan pameran dagang terbesar di Indonesia yang berfokus pada perdagangan B2B. 

Pada Pameran TEI 2023, kata dia, Provinsi Jawa Barat akan memfasilitasi 6 petani milenial dengan produk makanan dan minuman untuk mempromosikan produknya. “Target pada pameran kali ini yaitu terpromosikannya produk petani milenial dengan nominal potensi transaksi setelah pameran yaitu Rp 260 juta,” katanya.

Petani milenial juga, kata dia, difasilitasi menjajaki pameran di luar Jawa Barat. Di mana sebanyak 6 peserta mengikuti pameran Pekan Promosi & Investasi Daerah di Kalimantan Timur 8 Juni lalu. 

“Omzet pameran yang didapat oleh peserta cukup lumayan,” kata Noneng.

Tak hanya pameran, kata dia, para petani milenial juga difasilitasi dalam acara temu bisnis di sejumlah daerah. Pada 9 Juni lalu, bertempat di Balikpapan, Kalimantan Timur, 4 orang petani milenial mendapat kesempatan untuk bertemu dengan calon buyer

“Hasilnya ada tahap negosiasi dengan Borneofood, Yovamart, Perumda Manuntung Sukses dan agen cabai,” katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement