Sabtu 24 Jun 2023 05:47 WIB

Usaha Olahan Pindang Penggerak Ekonomi Perdesaan di Karawang

Ikan pindang dinilai memiliki potensi besar menembus pasar ekspor.

Pekerja memproduksi panci untuk pindang ikan bandeng.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Pekerja memproduksi panci untuk pindang ikan bandeng.

REPUBLIKA.CO.ID, Usaha ikan pindang di Karawang tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, tidak hanya menyerap tenaga kerja, tapi juga menjadi penggerak ekonomi di perdesaan.

Demikian Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menyebutkan usaha pengolahan ikan pindang di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kini sudah menjadi penggerak ekonomi perdesaan.

 

photo
Pindang Ikan Patin - (indonesianfood.co)

 

Saat bimbingan teknis pengolahan pindang di Saung Tani, Tajug Gede Cilodong, Purwakarta, dia menyampaikan, produksi ikan pindang dari Cicinde Karawang misalnya, setiap tahun mencapai lebih dari dari 50 ribu ton.

"Itu bukan nilai yang kecil, sebagian besar bahan baku suplai dari Jakarta dan ada juga impor dari China," katanya.

Menurut dia, sesuai dengan informasi produksi yang dihimpun dari sejumlah pelaku usaha pengolahan ikan pindang di Karawang, perputaran uang dari usaha kecil pengolahan ikan pindang ikan di Karawang bisa mencapai ratusan miliar setiap tahunnya.

Meski begitu, Dedi menyarankan agar usaha pengolahan ikan pindang tersebut harus terus ditingkatkan kualitasnya. Dengan harapan produk ini naik kelas.

"Di Karawang ini banyak hotel berbintang tapi mereka tak ada yang sajikan pindang untuk sarapan pagi," katanya.

Hal tersebut menjadi tantangan ke depan, agar para pelaku usaha pengolahan ikan pindang meningkatkan kualitasnya.

"Dari proses awal hingga akhir, harus ditingkatkan seperti lokasi pembuatan harus higienis, sehingga pada saatnya pindang naik kelas dan bisa menu makanan di hotel," kata Dedi.

 

photo
Ikan pindang - (Edwin Dwi Putranto/Republika)

 

Seorang pelaku usaha pengolahan ikan pindang, Soleh, mengatakan, saat ini di daerahnya, Desa Cicinde, Kecamatan Banyusari, Karawang, terdapat puluhan hingga ratusan warga yang menjalankan usaha pengolahan ikan pindang, mulai usaha skala kecil hingga besar.

"Alhamdulillah saat ini saya sehari bisa produksi sampai 20 ton. Jumlah produksi juga semakin meningkat seiring dengan minat masyarakat pada ikan," katanya.

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Lilly Aprilya Pregiwati , mengatakan kalau salah satu upaya meningkatkan konsumsi ikan masyarakat adalah dengan diversifikasi hasil olahan seperti pindang.

Pengolahan ikan pindang yang sudah ditekuni masyarakat sejak puluhan tahun itu masih perlu ditingkatkan dari sisi manajemen bisnis hingga persoalan sanitasi.

"Ikan pindang dinilai memiliki potensi besar menembus pasar ekspor, karena Indonesia menjadi negara satu-satunya penghasil komoditas tersebut di dunia," kata dia.

Atas hal itu, katanya, salah satu cara yang harus ditemukan ialah dengan melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi, sehingga siap menembus pasar ekspor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement