Jumat 23 Jun 2023 23:10 WIB

Pemkot Tasikmalaya Tunggu Maskapai Layani Penerbangan di Bandara Wiriadinata

Pemkot Tasikmalaya sudah berkomunikasi dengan dua maskapai penerbangan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Bandara Wiriadinata, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Bandara Wiriadinata, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya berharap Bandara Wiriadinata bisa dioptimalkan untuk pelayanan transportasi udara. Pemkot Tasikmalaya masih menunggu ada maskapai yang membuka rute penerbangan di bandara wilayah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, itu.

Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan maskapai Wings Air dan Citilink agar dapat membuka rute penerbangan. Namun, belum ada tindak lanjutnya.

Baca Juga

“Saya masih menunggu dari pihak maskapai, tapi sejauh ini belum ada tindak lanjut. Kami kan hanya penerima manfaat, jadi kami tunggu pihak terkait,” kata Cheka, Jumat (23/6/2023).

Cheka mengaku masih menunggu respons positif dari pihak maskapai. Pemkot Tasikmalaya, kata dia, akan menyambut baik maskapai mana pun. “Siapa pun yang masuk duluan akan kami terima, sepanjang itu untuk membuka akses Kota Tasikmalaya,” ujar dia.

Bandara Wiriadinata telah beroperasi melayani penerbangan komersial sejak 2017. Pada Februari 2019, Presiden Joko Widodo datang langsung untuk meresmikan Bandara Wiriadinata yang telah direvitalisasi. Namun, penerbangan maskapai komersial di bandara itu terhenti pada 2020 akibat pandemi Covid-19.

Berdasarkan catatan Republika, penerbangan komersial di Bandara Wiriadinata sempat aktif kembali pada Agustus 2022.

Ketika itu, maskapai Susi Air melayani penerbangan dengan jadwal setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu, menggunakan pesawat Cessna Grand Caravan dengan rute Tasikmalaya-Jakarta (Pondok Cabe). Namun, operasional maskapai Susi Air di Bandara Wiriadinata hanya bertahan hingga September 2022. 

Menurut Cheka, keberadaan bandara tetap penting sebagai alternatif untuk lalu lintas warga. Meskipun direncanakan ada jalan tol yang akan melintasi Kota Tasikmalaya, transportasi udara dinilai mempunyai segmen tersendiri.

“Misalnya, Jakarta-Bandung juga ada jalan darat, tapi udara juga jalan. Saya kira, dari faktor kebutuhan waktu, walaupun ada tol, bandara tetap dibutuhkan. Pokoknya sekarang semua akses dibuka. Mau darat, dan udara, dibuka,” kata Cheka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement