REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pembongkaran Pasar Sukasari di Jalan Siliwangi, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, mulai berjalan. Pembongkaran dilakukan dalam rangka revitalisasi, yang ditargetkan rampung pada akhir 2023.
Selama proses revitalisasi, pedagang di pasar tersebut diminta pindah ke tempat penampungan sementara (TPS). Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor, Muzakkir, mengatakan, pedagang menempati tempat jualan di TPS berdasarkan sistem undian.
“Tempat penampungan mereka sudah selesai. Pasar sudah mulai pembongkaran. Mereka enggak bayar (tempat), hanya bayar listrik dan air saja,” kata Muzakkir kepada wartawan, Selasa (27/6/2023).
Ditanya soal pembongkaran pasar yang dinilai serampangan karena masih ada pedagang, menurut Muzakkir, hal itu merupakan miskomunikasi antara pedagang dan kontraktor. Ia mengatakan, para pedagang mengira pembongkaran bangunan pasar dilakukan ketika mereka masih beraktivitas di dalam gedung.
Padahal, Muzakkir menyebut pembongkaran yang dilakukan oleh kontraktor beberapa waktu lalu itu masih di bagian dalam, belum ke bangunan secara langsung.
“Kalau sudah steril, enggak ada manusianya, baru bongkar bangunan. Kemarin miskomunikasi di situ saja. Tapi, sudah selesai,” kata Muzakkir.
Karena itu, Muzakkir mengatakan, para pedagang diminta segera pindah ke TPS agar tahapan revitalisasi bisa segera berjalan dan selesai tepat waktu.
Menurut dia, sejauh ini 316 pedagang yang ada kooperatif untuk pindah ke TPS. “Ya memang harus pindah ke TPS kan mau dibangun pasarnya. Baik-baik semua kemarin,” ujar dia.
Bangunan Pasar Sukasari disebut sudah berusia sekitar 30 tahun. Setelah dilakukan pembongkaran, Muzakkir mengatakan, akan dibangun bangunan baru. Menurut dia, revitalisasi Pasar Sukasari ini dilakukan bersama investor dengan nilai investasi sekitar Rp 40 miliar.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, tahun ini ada empat kegiatan revitalisasi pasar yang sangat penting. Mencakup revitalisasi Pasar Bogor, Pasar Jambu Dua, Pasar Sukasari, dan Pasar Merdeka.
Menurut Bima Arya, semua proyek revitalisasi pasar ini dilakukan bekerja sama dengan pihak ketiga, tanpa menggunakan APBD. “Satu sama lain saling berkaitan karena terkait dengan konsep relokasi. Semaksimal mungkin kita rencanakan semua (pedagang) tertampung,” kata Bima Arya, Selasa (13/6/2023).