Sabtu 08 Jul 2023 10:25 WIB

Operasi Patuh 2023 Polresta Bandung, Ajang Tertib Berlalu Lintas

Polrestabes memberi atensi penindakan terhadap knalpot brong dan kendaraan overload.

Polrestabes Bandung membentuk sekaligus meluncurkan tim patroli perintis dari satuan Sabhara. Mereka fokus membantu pengaturan lalu lintas.
Foto: Dok Republika
Polrestabes Bandung membentuk sekaligus meluncurkan tim patroli perintis dari satuan Sabhara. Mereka fokus membantu pengaturan lalu lintas.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bandung menyebut, Operasi Patuh Lodaya 2023 menjadi ajang untuk menertibkan kembali pengguna jalan dalam berlalu lintas di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kepala Satlantas Polresta Bandung Kompol Mangku Anom menilai, sejak pascapandemi Covid-19, kepatuhan lalu lintas para pengguna jalan menurun. Sehingga, penindakan pelanggar lalu lintas akan kembali diberlakukan di jalanan dalam operasi tersebut.

"Makanya, dengan adanya operasi ini harapannya kegiatan penindakan pelanggaran itu bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan, menurunkan angka pelanggaran, kecelakaan," kata Anom di Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Adapun pada tahun 2023, operasi itu memiliki tema "Tertib Berlalu-lintas Sebagai Cermin Moralitas". Operasi tersebut bakal berlangsung selama 14 hari, yakni 10- hingga 23 Juli 2023.

Anom mengatakan, para anggota polisi nantinya bakal bersifat mobile dalam melakukan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas. Sehingga, tidak ada anggota polisi yang bersifat statis dalam melakukan penindakan.

Selain itu, menurutnya Satlantas Polresta Bandung pun tetap mengoptimalkan penindakan dengan sistem elektronik atau electronictrafficlawenforcement (ETLE).

Dia menjelaskan, pengguna jalan yang menjadi sasaran penindakan itu di antaranya melawan arus, tidak menggunakan helm, anak di bawah umur, melanggar rambu, melanggar APILL (alat pemberi isyarat lalu lintas), melebihi batas kecepatan, hingga menggunakan ponsel saat berkendara.

"Dan yang mungkin saat ini menjadi atensi dari saya itu penindakan terhadap knalpot brong (bising) dan kendaraan overload," katanya.

Adapun operasi itu juga menurutnya bakal menjadi evaluasi terhadap titik-titik rawan pelanggaran lalu lintas di Kabupaten Bandung. Karena hal tersebut perlu diperbarui kembali sejak tidak adanya penindakan lalu lintas di lapangan beberapa waktu lalu.

"Paling kita tentukan berdasarkan data kecelakaan, kan yang tinggi itu mungkin wilayah-wilayah padat penduduk, dan daerah yang memiliki kontur jalan yang rawan," kata Anom.

Yang paling penting, dia pun berharap, operasi itu ke depannya bisa mengurangi angka kecelakaan hingga menyebabkan korban jiwa di jalanan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement