REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Sejumlah tanaman padi di Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dilaporkan mengalami puso karena area sawahnya tidak mendapat pasokan air. Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) berharap ada jaminan pasokan air hingga masa panen.
Ketua KTNA Kecamatan Terisi, Rusdani, mengatakan, area tanaman padi yang mengalami puso, di antaranya tersebar di Desa Jatimulya, Plosokerep, dan Jatimunggul. “Waktu itu baru ditanam seminggu, air sudah tidak ada,” kata Rusdani, Ahad (9/7/2023).
Jika tanaman padi itu masih hidup, Rusdani mengatakan, umurnya sekarang sudah sekitar 60 hari. Menurut dia, tanaman padi mati karena tidak mendapatkan pasokan air dari saluran irigasi. Sementara hujan tidak lagi turun. Petani hanya pasrah padinya mati. “Sudah puso,” kata dia.
Rusdani mengakui, beberapa waktu lalu hujan memang sempat turun. Namun, hujan yang turun beberapa kali itu tidak mampu menyelamatkan tanaman padi yang sudah telanjur kering.
Menurut Rusdani, ada sejumlah areah sawah lainnya di Kecamatan Terisi yang baru tanam. Seperti di wilayah Desa Karangasem, Cibereng, Kendayakan, dan Manggungan.
Rusdani mengatakan, tanam padi di sejumlah desa tersebut mengalami keterlambatan karena adanya revitalisasi saluran irigasi Bendung Rentang. Saat ini, umur padinya disebut baru sekitar tujuh hari.
Menurut Rusdani, petani yang baru tanam padi itu sudah mendapatkan jaminan pasokan air. Ia berharap pasokan air benar-benar terjaga hingga masa panen tiba.