Ahad 16 Jul 2023 06:14 WIB

Bocah Tenggelam di Bekas Lubang Galian C Tasikmalaya, Camat Ingatkan Pengusaha

Bocah itu dilaporkan tenggelam dan meninggal dunia di kubangan bekas galian C.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus bocah tenggelam dan meninggal dunia di kubangan bekas galian C, wilayah Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (14/7/2023).
Foto: Dok. Republika
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus bocah tenggelam dan meninggal dunia di kubangan bekas galian C, wilayah Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (14/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pengusaha galian C di Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, diminta bertanggung jawab atas aktivitasnya. Lubang bekas galian diminta ditutup atau diuruk, antara lain untuk mengantisipasi kejadian yang dapat membahayakan warga sekitar. 

Hal itu disampaikan Camat Bungursari, Sodik Sunandi, merespons kejadian bocah yang dilaporkan tenggelam di bekas lubang galian C dan meninggal dunia pada Jumat (14/7/2023). Lokasi kejadiannya di wilayah Kelurahan Cibunigeulis, Kecamatan Bungursari.

Bocah tersebut diduga bermain air di kubangan bekas galian C dan tenggelam. “Sejak 2021, berdasarkan informasi dari warga, ini (kejadian) sudah yang kedua kalinya,” kata Sodik.

Sodik mengaku pihaknya sudah pernah mengingatkan para pengusaha galian C di wilayahnya untuk bertanggung jawab atas komitmen dengan warga sekitar. Sebelum usaha galian C berjalan, kata dia, biasanya pengusaha ada komitmen dengan warga, antara lain terkait dengan kondisi lingkungan.

Menurut Sodik, para pengusaha diminta melakukan penghijauan, juga reklamasi atau pengurukan lahan galian C yang sudah digunakan. “Nah, sekarang kemungkinan besar itu terabaikan oleh pengusaha, sehingga dia lupa hasil kesepakatan yang dulu dengan warga,” kata dia.

Sodik mengatakan, lahan bekas galian C di wilayah Kecamatan Bungursari terbilang banyak. Menurut dia, belum semua lubang bekas galian itu diuruk atau ditutup. “Kami akan inventarisasi, yang legok (lubang) itu agar diratakan, diuruk kembali. Direklamasi. Karena sebelum menggali itu kan ada komitmen dengan warga,” katanya.

Sodik tak ingin kejadian yang membahayakan nyawa warga akibat bekas galian C itu kembali terjadi. “Ini harus jadi pelajaran, jangan sampai mengabaikan komitmen awal dengan warga. Kan awalnya manis, tapi diabaikan,” kata dia.

Kronologi kejadian

Seorang bocah perempuan berusia delapan tahun dilaporkan tenggelam dan meninggal dunia di sebuah kubangan atau kolam bekas galian C pada Jumat (14/7/2023). Diduga korban tenggelam saat sedang bermain air.

Salah seorang saksi, Yusuf (70), mengatakan, awalnya ada teman-teman korban yang meminta tolong. Korban dikabarkan tenggelam. “Saya lagi mau ke air, ada anak-anak minta tolong, ada yang tenggelam,” ujar dia, Jumat.

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement