Rabu 26 Jul 2023 18:15 WIB

Pelaku Travel Umrah dan Haji Sapuhi Siap Kolaborasi Dukung Pembentukan Tim

Perlu adanya tim khusus yang menangani haji dan umrah demi memberi pelayanan terbaik.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Acara pembukaan Munas II Sapuhi di Grand Sunshine Resort & Convention, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa 25 Juli 2023.
Foto: dok. Republika
Acara pembukaan Munas II Sapuhi di Grand Sunshine Resort & Convention, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa 25 Juli 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Para pelaku jasa perjalanan ibadah umrah dan haji di Indonesia yang tergabung dalam Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) siap mendukung dan berkolaborasi dengan pemerintah yang berencana membentuk Tim Haji Indonesia dan Tim Umrah Indonesia. 

Hal ini, menurut Ketua Umum Sapuhi Syam Resfiadi, untuk mencegah masalah yang kerap terjadi. Serta, menghadirkan pelayanan lebih baik bagi para jamaah.

Seperti diketahui, Indonesia memiliki kuota haji dari Pemerintah Arab Saudi sebesar 229 ribu orang pada 2023. Angka tersebut lebih tinggi dari semula hanya 221 ribu orang, terdiri dari 203.320 kuota jamaah haji reguler dan 17.680 kuota jamaah haji khusus.

Selain itu, kata Syam, minat masyarakat melaksanakan ibadah umrah juga terus meningkat seiring kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang membuka pintu seluas-luasnya untuk para jamaah khususnya dari Indonesia.

Syam Resfiadi mengatakan, pihaknya senantiasa mendukung pemerintah dalam melahirkan kebijakan-kebijakan yang mendukung pelayanan yang lebih maksimal bagi para jamaah.

"Kami sepakat dan satu suara dengan Kemenag. Kami juga akan senantiasa mengikuti arahan dari oemerintah dan pro aktif memberikan usulan demi pelayanan yang lebih baik bagi jamaah," ujar Syam, Rabu (26/7/2023).

Sementara itu, menurut Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, pemerintah terus melakukan evaluasi dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah demi pelayanan yang lebih optimal bagi para jamaah.

Menurutnya, banyak tantangan yang harus dihadapi khususnya dalam haji. Yakni, mulai dari daftar tunggu haji yang rata-rata lebih dari 20 tahun, banyaknya jumlah jamaah lansia, dan lainnya.

Melihat kondisi tersebut, dia mengusulkan perlu adanya Tim khusus yang menangani haji dan umrah demi memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaah.

Selain itu, kata dia, pihaknya mengajak seluruh pelaku travel haji dan umrah khususnya di SAPUHI untuk berkolaborasi bersama pemerintah. Yakni, membangun kesepahaman demi menciptakan ekosistem haji dan umrah yang lebih baik.

"Tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Perlu adanya Tim Haji Indonesia dan Tim Umrah Indonesia yang akan melakukan perbaikan dan mendorong pelayanan yang lebih baik bagi jamaah. Insya Allah akan mengurangi hambatan dan masalah yang kerap timbul dalam layanan haji dan umrah," ujarnya usai acara pembukaan Munas II Sapuhi di Grand Sunshine Resort & Convention, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa 25 Juli 2023.

Sementara Ketua Panitia Munas II Sapuhi, Edwin Miftahudin, Munas II Sapuhi yang akan berlangsung 25-27 Juli 2023 menjadi momentum untuk memajukan dan mengembangkan jasa travel umrah dan haji di Indonesia yang sempat terpukul saat pandemi covid-19. Hal ini, sesuai dengan tema yang diusung yakni “Hijrah Bersama Mengokohkan Organisasi yang Berwibawa dan Profesional”. 

Menurutnya, Munas II Sapuhi menjadi wadah tepat bagi para pelaku travel umrah di Indonesia untuk saling berdiskusi dan berkolaborasi. Serta, meningkatkan kualitas layanan serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap travel umrah di Tanah Air.

"Dari 300 anggota Sapuhi, lebih 200 anggota hadir. Munas kali ini merupakan kegiatan unik untuk melakukan kolaborasi maupun promosi produk/jasa yang terkait penyelenggaraan umrah dan haji," kata Edwin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement