Kamis 27 Jul 2023 21:00 WIB

Sampoerna Untuk Indonesia dan SUN Gelar Festival Desa Wisata di Karawang

Program ini diharapkan dapat memanfaatkan potensi lokal di Karawang.

Yayasan Senyum Untuk Negeri (SUN), bekerja sama dengan PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di bawah Payung Program Keberlanjutan
Foto: dokpri
Yayasan Senyum Untuk Negeri (SUN), bekerja sama dengan PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di bawah Payung Program Keberlanjutan

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Yayasan Senyum Untuk Negeri (SUN), bekerja sama dengan PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di bawah Payung Program Keberlanjutan 'Sampoerna Untuk Indonesia' (SUI), menggelar Festival Desa Wisata di Desa Sumberjaya, Tempuran, Karawang, Selasa (25/07/2023). Kegiatan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan di desa tersebut bertujuan mengembangkan perekonomian di Karawang.

Dalam festival ini, panitia turut menggelar berbagai acara, mulai dari talkshow bertema “Perintisan Desa Wisata”, bazar UMKM, festival buah mangga, atraksi kesenian lokal, hingga Launching Perintisan Desa Wisata. Yayasan Senyum Untuk Negeri (SUN), sebuah organisasi yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan sejak 2014 dan telah menjalankan berbagai program di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Barat Ani Widiani, Asisten Daerah 1 Kabupaten Karawang Eka Sanatha, perwakilan Direktorat Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Muh Nurdin, akademisi pariwisata dari Institut Pariwisata Trisakti, Trikati Michael Khrisna, serta Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Ishak Danuningrat.

Dalam sambutannya, Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Barat menyambut baik inisiatif acara ini. Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu lokomotif pemulihan ekonomi pasca pandemi.

"Kami menyiapkan berbagai strategi di sektor pariwisata. Dengan berkembangnya pariwisata di Jawa Barat, maka diharapkan akan tercapai pemerataan kesejahteraan khususnya di Kabupaten Karawang," kata Ani.

Asisten Daerah 1, Eka Sanatha mewakili Cellica Nurrachadiana selaku Bupati Karawang juga turut memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini, utamanya bagi peran aktif Sampoerna dalam memberdayakan masyarakat di Kabupaten Karawang.

"Tingginya antusias masyarakat untuk berwisata merupakan peluang yang sangat baik bagi pelaku industri untuk turut berkontribusi mengembangkan perekonomian daerah dan kami sangat berterima kasih kepada Sampoerna yang sudah berani mempelopori pengembangan desa wisata di Kabupaten Karawang," ujar Eka.

Sementara itu, Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Ishak Danuningrat, mengatakan bahwa Sampoerna berkomitmen mendukung pengembangan ekonomi di Kabupaten Karawang melalui SETC di bawah Payung Program Keberlanjutan SUI. Ia berharap program ini dapat memanfaatkan potensi lokal di Karawang dalam mengembangkan desa wisata, dan di saat yang sama memberi manfaat dalam bentuk penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar.

"Kabupaten Karawang nyatanya memiliki potensi yang besar bagi perekonomian daerah, khususnya untuk mengembangkan UMKM. Peran masyarakat, swasta, dan pemerintah yang bersinergi mendukung UMKM sangat penting untuk dapat mengembangkannya," kata Ishak.

Ia juga mengatakan, program ini juga sejalan dengan Falsafah Tiga Tangan yang menjadi pedoman Sampoerna, yang mencerminkan komitmen perusahaan untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan terkait, termasuk masyarakat luas, yang dalam hal ini dilakukan melalui pemberdayaan UMKM dan warga Kabupaten Karawang.

Program ini berjalan menggunakan pendekatan multi-stakeholder, atau dengan mempertimbangkan ragam pemangku kepentingan di sekitar dalam pembentukan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS). Program ini sudah berlangsung dari bulan Januari dengan rangkaian kegiatan yang mencakup sosialisasi desa wisata, revitalisasi Kebon Jatidipala, peremajaan pohon mangga, penanaman pohon mangrove, pembinaan UMKM desa, dan pembagian seribu bibit mangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement