Kamis 03 Aug 2023 13:15 WIB

Polisi Dalami Penyebab Dugaan Keracunan Makanan di Karangnunggal Tasikmalaya 

Warga menyebutkan, daging yang disajikan tercium bau anyir.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Agus Yulianto
Petugas kesehatan melakukan penanganan medis kepada korban keracunan makanan.
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Petugas kesehatan melakukan penanganan medis kepada korban keracunan makanan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Puluhan orang di Desa Cibatu, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, diduga mengalami keracunan makanan pada Rabu (2/8/2023). Aparat kepolisian ikut melakukan pendalaman untuk mencari tahu penyebab dugaan keracunan tersebut. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya AKP Ari Rinaldo mengatakan, hingga Kamis (3/8/2023), sudah terdapat sekitar 25 orang yang mengalami gejala seperti keracunan. Namun, berdasarkan laporan terakhir masih ada lima orang yang dirawat di puskesmas setempat. 

"Sekarang tinggal lima orang. Hari ini mudah-mudahan membaik semua," kata dia, Kamis (3/8/2023).

Menurut Ari, polisi masih melakukan pendalaman untuk menentukan penyebab pasti dugaan keracunan itu. Namun, kemungkinan besar keracunan disebabkan oleh makanan yang dihidangkan dalam sebuah kegiatan yang digelar oleh warga di Desa Cibatu. 

Dia menambahkan, petugas puskesmas sudah memgambil sampel makanan untuk diuji laboratorium. "Sekarang polsek sedang melakukan pemeriksaan terhadap korban dan pelaksana kegiatan," ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Puskesmas Karangnunggal Dadan Kusnanto menyatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun, memang ada kegiatan hajatan yang digelar warga di Desa Cibatu pada Selasa (1/8/2023). Dalam hajatan berupa santunan dan khitanan massal itu, terdapat makanan berupa nasi boks yang dibagikan kepada warga. 

"Dugaan sementara, (keracunan) setelah menyantap jamuan berupa nasi, daging, sayuran, mi goreng. Menurut beberapa warga, daging yang disajikan tercium bau anyir," kata Kepala Puskesmas Karangnunggal itu, Rabu (2/8/2023).

Namun, itu baru sekadar dugaan. Petugas disebut telah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi warga untuk diuji laboratorium, sehingga penyebab pasti keracunan dapat dipastikan. 

"Sampel makanan sudah diamankan dan dikirim ke labkes," kata Dadan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement