REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDIP baru saja menegaskan kalau Erick Thohir masih masuk bursa cawapres Ganjar Pranowo. Di sisi lain, PAN sebagai partai yang mendukung Erick Thohir sudah memutuskan ada di poros Prabowo Subianto.
Pengamat politik, Adi Prayitno mengatakan, jika melihat kecenderungan rata-rata saat ini Erick sangat jauh lebih berpeluang berpasangan dengan Prabowo Subianto. Termasuk, jika melihat konfigurasi politik yang ada.
"Mengingat partai yang selalu meng-endorse Erick Thohir itu merupakan Partai Amanat Nasional (PAN) dan sudah menyatakan diri masuk dalam koalisi Prabowo Subianto," kata Adi kepada Republika, Kamis (17/8).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) itu menuturkan, mendampingi Prabowo Subianto merupakan peluang yang paling mungkin dikapitalisasi Erick Thohir. Terutama, untuk mengikuti Pilpres 2024.
Apalagi, jika dibandingkan ketum-ketum yang ada seperti Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Ia merasa, Erick relatif dinilai mendapat dukungan Presiden Joko Widodo.
"Dinilai lebih mendapat ekspos dukungan politik Jokowi dibandingkan yang lain, tentu sebagai pendamping Prabowo Subianto," ujar Adi.
Sebelumnya, PAN sebagai partai yang selama ini tegas menyatakan dukungan untuk Erick Thohir menjadi cawapres memutuskan poros koalisi menghadapi Pilpres 2024. PAN mendeklarasikan dukungan untuk poros Prabowo Subianto.
Namun, PDIP yang belum menentukan cawapres menyebut Erick Thohir masih masuk bursa cawapres mereka. PDIP menegaskan, Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI itu masih dipertimbangkan sebagai cawapres Ganjar Pranowo.