Sabtu 19 Aug 2023 13:28 WIB

Lukisan Basoeki Abdullah Dihadirkan dalam Tokoh Redmiller Blood

Lukisan berkisah tentang proses perjuangan manusia mencapai garis akhir atau belum.

Pameran seni karya seniman multidisiplin Peter Rhian Gunawan.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pameran seni karya seniman multidisiplin Peter Rhian Gunawan.

REPUBLIKA.CO.ID, Seniman lulusan Institut Teknologi Bandung Peter Rhian menghadirkan salah satu lukisan karya maestro Basoeki Abdullah ke dalam karakter ciptaanya, Redmiller Blood, melalui lukisan berjudul "Soaring in the sky".

Karya ini dia pamerkan dalam "ArtMoments Jakarta", sebuah acara tahunan yang menyatukan para penggemar seni dan kolektor dengan galeri-galeri ternama dan dijadwalkan berlangsung mulai hari ini hingga 20 Agustus 2023 di Grand Ballroom Hotel Sheraton Grand Jakarta Gandaria City.

"Ide utama sebagai tribute dari lukisan aslinya. Tetapi Redmiller ini memiliki kisahnya sendiri," kata Peter di Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Lukisan karya Basoeki yang dia hadirkan dalam karakter Redmiller Blood menampilkan sosok pria yang duduk di atas burung rajawali.

"Ketika aku riset untuk lukisan Basoeki Abdullah sebenarnya lukisan ini berkisah tentang perjuangan, proses kehidupan manusia yang relate dengan kehidupan Redmiller," ujar Peter.

Karakter Redmiller Blood digambarkan sebagai sosok animasi menggemaskan dengan rambut merah dan mata besar yang sebenarnya merupakan refleksi dari hasrat manusia yang ingin dicintai, dianggap berani, dan diterima lingkungan masyarakatnya.

Tetapi kadang, manusia menggunakan topeng terlalu banyak agar bisa diterima lingkungan dan ini mengorbankan identitas sehingga berakibat ke kesehatan mentalnya.

Peter menjelaskan, mata besar Redmiller Blood secara visual tampak tak normal dan sebenarnya merupakan tetesan air mata dengan warna seperti pelangi.

Tetesan air mata pelangi ini menjadi penggambaran bahwa seterpuruk-terpuruknya hidup manusia, asalkan dia masih memiliki tekad, harapan pada Tuhan maka akan mendapat akhir bahagia.

"Ini menggambarkan kejiwaan Redmiller yang down, insecurity, depressed-nya yang terkadang itu kita rasakan tetapi tidak diceritakan pada orang," tutur dia.

Dalam lukisan "Soaring in the sky" ciptaanya, karakter Redmiller Blood tampak ditemani bebek-bebek yang mencoba mengangkatnya dari atas burung kardus bertuliskan "fragile".

"Burung kardus itu sebenarnya melambangkan kehidupan manusia yang sangat fragile, singkat. Tetapi apakah betul orang-orang di sekitar kita benar-benar menolong? Penggambarannya secara komedi bahwa kehidupan itu diketawain saja kalau ada sial-sialnya," jelas Peter.

 

photo
 Pameran seni rupa, lukisan dan instalasi neon karya seniman multidisiplin Peter Rhian Gunawan. (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement