REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Sampah masih mengotori aliran Sungai Cipalabuan di wilayah Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Setidaknya terlihat dari aksi bersih-bersih yang dilakukan pada Jumat (18/8/2023).
Dari hasil aksi bersih-bersih di aliran sungai tersebut dilaporkan terkumpul sampah mencapai sekitar 10 ton. “Laporan terakhir, ada dua kontainer atau kurang lebih 10 ton sampah dari sungai,” kata Camat Palabuhanratu, Ali Iskandar, Ahad (20/8/2023).
Ali menjelaskan, kegiatan bersih-bersih itu dilakukan di tiga titik aliran Sungai Cipalabuan, yaitu di sekitar Jembatan Dua, Kampung Gumelar, dan di sekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu. Menurut dia, kebanyakan sampah yang diangkut dari aliran sungai ini berupa plastik, sehingga sulit didaur ulang.
Selain di aliran Sungai Cipalabuan, Ali mengatakan, secara bersamaan kegiatan bersih-bersih juga dilakukan di ruas Jalan Siliwangi. Dari jalanan itu terkumpul sampah sekitar empat ton, yang juga didominasi plastik.
Sampah dari aliran sungai dan jalan itu diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cimenteng, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ali mengatakan, aksi bersih-bersih ini ditujukan untuk mendorong aliran sungai yang bersih, sekaligus upaya pencegahan banjir akibat tumpukan sampah. Menurut dia, awalnya peserta inti aksi bersih-bersih ini hanya sekitar 120 orang.
Namun, saat pelaksanaannya, dihadiri juga oleh para pelajar dan komunitas masyarakat. Aksi bersih-bersih tersebut dilaporkan diikuti total sekitar 2.200 orang.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat turut menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan lingkungan.
“Aksi bersih-bersih ini juga sebagai sarana edukasi kepada warga, jangan membuang sampah sembarangan,” kata Ali.