Sabtu 26 Aug 2023 12:47 WIB

SBY Minta Waktu Terbaik Umumkan Cawapres Anies

Tak lagi ada hambatan terkait pendamping Anies dan tinggal menunggu momentum tepat.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Calon Presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan (ketiga kiri) bersama tim delapan yakni Ketua Pemenangan Pemilu partai Nasdem Sugeng Suparwoto, Ketua DPP Nasdem Willy Aditya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Wakil Ketua Dewan Suryo PKS Sohibul Iman dan eks Menteri ESDM Sudirman Said (kiri-kanan) saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Jumat (5/5/2023). Dalam konferensi pers tersebut, Capres Anies Baswedan bersama tim delapan menyampaikan terkait proses KPP dalam menentukan nama bakal Calon Wakil Presiden (cawapres).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Calon Presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan (ketiga kiri) bersama tim delapan yakni Ketua Pemenangan Pemilu partai Nasdem Sugeng Suparwoto, Ketua DPP Nasdem Willy Aditya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Wakil Ketua Dewan Suryo PKS Sohibul Iman dan eks Menteri ESDM Sudirman Said (kiri-kanan) saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Jumat (5/5/2023). Dalam konferensi pers tersebut, Capres Anies Baswedan bersama tim delapan menyampaikan terkait proses KPP dalam menentukan nama bakal Calon Wakil Presiden (cawapres).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Perwakilan Anies Rasyid Baswedan di Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Sudirman Said mengatakan, bahwa Anies sudah mengantongi satu nama yang akan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres). Nama tersebut juga diharapkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diumumkan pada waktu terbaik.

"(SBY) Kepada kami diberikan tugas untuk memikirkan waktu yang terbaik," ujar Sudirman ketika ingin meninggalkan kediaman SBY, Kabupaten Bogor, Jumat (25/8/2023) malam.

Baca Juga

Klaimnya lagi, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS menghormati hasil kesepakatan yang diteken dalam piagam deklarasi Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Salah satu poinnya adalah memberikan kewenangan penuh kepada Anies untuk memilih cawapresnya.

Saat ini, tak lagi ada hambatan terkait pendamping Anies dan tinggal menunggu momentum pengumumannya. Apalagi, Anies sudah bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan SBY untuk memperkaya strategi pemenangan untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Kita tidak melihat ada tanda-tanda deadlock, karena pada akhirnya kan beliau yang memutuskan dan setelah diputuskan, dipilih, pasti semuanya menghormati," ujar Sudirman.

Sebelumnya, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan sejak awal mendorong Anies untuk segera mengumumkan nama yang akan menjadi bakal cawapresnya. Namun, ia menyinggung Partai Nasdem yang bisa saja menjadi penghambat dalam pengumuman nama tersebut.

"Nah apakah koalisinya mendapatkan tekanan atau mendapatkan apa itu semacam isyarat bahwa jangan berpasangan dengan siapa pun, nah itu yang membuat Nasdem belum setuju deklarasi. Bahkan mengatakan menunda sampai last minute," ujar Syarief di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (24/8/2023) malam.

Dia melihat, elektabilitas Anies semakin tergerus ketimbang bakal calon presiden (capres) lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Pengumuman cawapres dinilai sebagai momentum untuk mendongkrak suara mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Sebab, Koalisi Perubahan untuk Persatuan dapat segera tancap gas untuk mensosialisasikan Anies di berbagai daerah. Mengingat bakal cawapres tentu memiliki kriteria untuk meningkatkan suara Anies.

"Mudah-mudahan deklarasinya bisa lebih cepat  ya. karena demokrat juga mendorong agar deklarasi bisa secepatnya dilakukan. Karena kalau tidak kita bisa kehilangan waktu dan kita bisa momennya bisa hilang," ujar Syarief.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement