Rabu 30 Aug 2023 13:15 WIB

Pengelola TPA Sarimukti Ungkap Api dan Asap Tebal Berkurang

Upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh tim gabungan.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Bandung Barat memadamkan api saat terjadi kebakaran di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Bandung Barat memadamkan api saat terjadi kebakaran di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengelola tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Sarimukti mengungkapkan, kondisi api dan asap tebal dari kebakaran yang terjadi sejak Sabtu (19/8/2023) hingga Rabu (29/8/2023) terus berkurang. Upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh tim gabungan.

"Untuk kebakaran hari ini, alhamdulillah sudah berkurang sekali, asap sudah jauh menipis jadi api berkurang karena berkat kerja sama antara BPBD, kepolisian Damkar, TNI," ujar Riswanto pengelola TPA Sarimukti, Rabu (30/8/2023).

Pada siang hari, dia menuturkan, api tidak terlalu terlihat dan baru dapat dilihat malam hari. Namun, dia menuturkan, api di beberapa zona sudah mengecil dan beberapa masih terdapat api.

"Api di zona tiga kecil, kalau malam kelihatan kalau siang gak kelihatan. Zona dua, zona tiga asap tebal masih ada," kata dia.

Riswanto mengatakan, upaya pemadaman water bombing yang dilakukan sangat membantu memadamkan api. Namun, untuk Rabu (30/8/2023), dia mengaku, belum mengetahui rencana kegiatan water bombing.

Terkait dengan TPA darurat yang akan digunakan sementara, ia mengaku masih dalam proses. Ia berharap sore nanti dapat digunakan.

Akibat TPA Sarimukti ditutup karena kebakaran, tempat pembuangan sampah (TPS) di Kota Bandung penuh dengan sampah. Bahkan, tumpukan sampah dan roda sampah berisi sampah terlihat di beberapa ruas jalan seperti di Jalan Pagarsih, Jalan Soekarno Hatta.

Penumpukan sampah tiap hari terus bertambah. Sementara itu, Pemkot Bandung tengah mencari lahan sementara yang dapat digunakan untuk membuang sampah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement