REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat konsolidasi antara Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hari ini belumlah menghasilkan kesimpulan. Sebab, keduanya masih menunggu keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mendukung atau tidak pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar.
"Karena ini adalah pertemuan pertama maka hari ini belum bisa diputuskan belum bisa disimpulkan. Karena pertama, kami masih menunggu PKS untuk kita rumuskan bersama-sama," ujar Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali usai rapat di Nasdem Tower, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu), ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold adalah sebesar 20 persen. Jumlah suara Partai Nasdem (9,05 persen) dan PKB (9,69 persen) belumlah memenuhi syarat tersebut.
Namun, keduanya memenuhi syarat pencalonan presiden yang lain, yakni memiliki minimal 115 kursi di DPR. Jumlah kursi mereka adalah 117 kursi, dengan Partai Nasdem (59 kursi) dan PKB (58 kursi).
Dengan hadirnya PKS, ia yakin hal tersebut akan menambah kekuatan dari koalisi pengusung Anies-Muhaimin. Namun dalam proses menunggu tersebut, Partai Nasdem dan PKB akan melakukan konsolidasi di setiap tingkatan kepengurusannya di berbagai daerah.
"Setelah pertemuan ini sudah mulai melakukan konsolidasi di basis masing-masing. Sehingga pembentukan tim pemenangan nasional itu nanti akan kita kukuhkan setelah parpol koalisi sudah dinyatakan lengkap dan melaksanakan konsultasi kepada capres," ujar Ali.
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid juga menghormati mekanisme pengambilan keputusan di PKS lewat forum rapat Majelis Syura. Ia juga mengungkapkan rencana partainya untuk bersilaturahim ke Kantor DPP PKS.
"Ini sudah dijadwal, ya nanti kalau sudah pembicaraannya lebih detail. Jadi jangan buru-buru, ojo kesusu kata Pak Waketum nasdem, jadi kita saatnya waktu bekerja," ujar Jazilul.
Hal senada juga disampaikan Jazilul, bahwa PKB akan langsung melakukan kerja-kerja politik sambil menunggu keputusan PKS. Salah satunya perintah kepada DPW dan DPC PKB untuk berkomunikasi dengan Partai Nasdem di seluruh wilayah.
Pembuatan tim pemenangan Anies-Muhaimin juga sudah direncanakan, di mana di dalamnya akan berisi berbagai macam tokoh. Salah satu yang akan diputuskan dalam waktu dekat adalah juru bicara dari koalisi mereka.
"Jadi mohon kepada teman Nasdem-PKB untuk rapatkan shaf di bawah. Jadi kita tidak banyak rapat, tapi banyak kerja untuk mengatasi berbagai hal yang jadi tantangan untuk pemenangan di daerah masing-masing," ujar Jazilul.