Rabu 13 Sep 2023 18:03 WIB

Mapeling Unla Bentuk Mahasiswa Baru yang Adaptif

Tahun akademik 2023/2024, Unla miliki 956 mahasiswa baru.

Rektor Unla Brigjen Pol (Purn) Dr H R AR Harry Anwar SH MH melantik perwakilan mahasiswa baru dalam acara Mapeling Unla, Rabu (13/9/2023) di Wisma Buana Unla, Jl. Karapitan No. 116 Kota Bandung.
Foto: Istimewa
Rektor Unla Brigjen Pol (Purn) Dr H R AR Harry Anwar SH MH melantik perwakilan mahasiswa baru dalam acara Mapeling Unla, Rabu (13/9/2023) di Wisma Buana Unla, Jl. Karapitan No. 116 Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Sedikitnya 956 mahasiswa baru Universitas Langlangbuana (Unla) tahun akademik 2023/2024 mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan (Mapeling) di kampusnya, Jl Karapitan No. 116, Kota Bandung, Rabu (13/9/2023) hingga Sabtu (16/9/2023). Mapeling Unla kali ini mengusung bertema ‘Membangun generasi unggul, siap berkontribusi membangun Indonesia sejahtera’.

photo
Rektor Unla Brigjen Pol (Purn) Dr H R AR Harry Anwar SH MH berfoto bersama dengan perwakilan mahasiswa baru, yang dilantik dalam acara Mapeling Unla, Rabu (13/9/2023) di Wisma Buana Unla, Jl Karapitan No. 116 Kota Bandung. - (Istimewa)

Proses Mapeling diawali dengan upacara pembukaan yang dipimpin langsung oleh Rektor Unla Brigjen Pol (Purn) Dr H R AR Harry Anwar SH MH, dan dilanjutkan pada sidang senat terbuka Penerimaan Mahasiswa Baru Unla.

Melalui Sidang Senat Terbuka Unla tersebut, 956 mahasiswa baru ditetapkan sebagai mahasiswa Unla. Dalam sambutannya, Rektor Unla Harry Anwar mengucapkan selamat datang dan bergabung menjadi anggota baru sivitas akademika dan komunitas ilmiah di Kampus Unla. Unla merupakan salah satu kampus penyelenggara Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

Menurut Harry, melalui kegiatan Mapeling, mahasiswa baru akan diberi pembekalan agar cepat beradaptasi di lingkungan kampus. Tidak hanya itu, melalui Mapeling juga Kampus Unla membekali mahasiswa barunya untuk mampu beradaptasi dengan sistem pendidikan tinggi, perkembangan teknologi informasi, pengembangan karakter, pengenalan budaya kerja dan kearifan lokal.

‘’Perubahan ini sebagai tantangan yang perlu dihadapi oleh setiap mahasiswa baru dalam memulai proses pembelajaran, baik di bidang akademik maupun non akademik,’’ ujarnya. Kata dia, Unla harus menjadi rumah kedua bagi para mahasiswa.

Melalui Program MBKM, tutur dia, Unla juga memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk melaksanakan proses pembelajaran lintas program studi di Unla atau antaruniversitas.

Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Tri Bhakti Langlangbuana (YPTBL) Nana S Permana menambahkan, mahasiswa baru diminta belajar bersungguh-sungguh dan tidak mengecewakan orang tuanya. ‘’Karena murka Allah adalah murka orang tua, mohon doa restu orang tua, khususnya ibu sangat mujarab,” ujarnya.

Di Hari pertama Mapeling Unla diisi dengan kuliah umum. Materi pertama disampaikan Prof Abdorrakhman Gintings M.Ed M.Si Ph.D, tentang kehidupan berbangsa, bernegara dan pembinaan kesadaran bela negara. Materi kedua diberikan Prof Dr Imas Rosidawati W SH MH tentang pengenalan nilai budaya, etika, tata krama, norma kehidupan kampus, plagiarisme, bijak dalam berkomunikasi melalui media sosial, dan powerful agile learner.

Kemudian dilanjut materi tentang pengenalan layanan kemahasiswaan. Rencananya, kegiatan Mapeling hari kedua diisi acara Universitas tentang pengenalan BEMU, DPMU, dan pengenalan Unit kegiatan Mahasiswa (UKM).

Sementara di hari ketiga, acara fakultas dengan materi sistem pendidikan tinggi di Indonesia, pengenalan fakultas, SIAK, pengenalan BEMF dan DPMF. Di hari terakhir, Sabtu (16/9/2023, akan diisi acara prodi berupa penjelasan tentang CPL, kurikulum, perwalian, kewajiban mahasiswa, fasilitas penunjang pembelajaran, dan pengenalan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement