Sabtu 23 Sep 2023 18:11 WIB

Beredar Video Asusila di Masyarakat Garut, Wabup; Ini Musibah

Video itu mempertontonkan kegiatan seksual sepasang muda-mudi. 

Rep: Bayu Adji P/ Red: Agus Yulianto
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman.
Foto: Dok. Diskominfo Kabupaten Garut
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengaku prihatin dengan beredarnya video asusila di kalangan masyarakat. Menurut dia, video yang diduga dibuat oleh pasangan muda-mudi asal Kabupaten Garut itu merupakan musibah.

"Lagi-lagi ya kita ini, ya (terkena) musibah lah," kata Helmi, Sabtu (23/9/2023).

Dia mengaku, belum melihat langsung video tersebut. Namun, berdasarkan informasi yang diterimanya, video itu mempertontonkan kegiatan seksual sepasang muda-mudi. 

Menurut dia, kegiatan itu sangat tidak pantas untuk ditonton maupun dipertontonkan. Apalagi, video itu diduga disebarkan secara live streaming. 

Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk menghindari hal negatif seperti itu. "Mudah-mudahan ini juga diproses. Saya minta kepada aparat untuk diproses secara hukum," kata Helmi. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan, polisi telah menangkap kedua orang pemeran video tersebut. Saat ini, keduanya masih dimintai keterangan oleh aparat kepolisian. 

"Sudah diamankan dua orang," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Jumat (22/9/2023).

Menurut Ari, kedua orang itu merupakan pasangan kekasih saat melakukan pembuatan video tersebut. Namun, polisi masih mendalami motif pasangan itu membuat video asusila. 

"Motif belum diketahui. Masih diperiksa. Kami masih minta keterangan," kata dia.

Sebelumnya, dalam video berdurasi 6 menit 35 detik itu terdapat seorang perempuan dan laki-laki yang sedang berada di buah kamar. Pasangan itu diduga melakukan aksi mesum itu secara langsung atau live streaming.

Dalam video itu, muda-mudi tersebut melakukan perbuatan seksual menggunakan tangan. Bahkan, perempuan dalam video itu melakukan oral seks. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement