Ahad 01 Oct 2023 15:31 WIB

Kaji Kebakaran di TPA Kopi Luhur Cirebon, Ini Kata Menteri LHK

Pada September terjadi beberapa kali kebakaran di TPA Kopi Luhur.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Kebakaran di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023).
Foto: Dok Republika
Kebakaran di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur di Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (30/9/2023). TPA tersebut sudah beberapa kali dilanda kebakaran pada September 2023.

Menurut Siti, meski tiga kali dilanda kebakaran, kasus di TPA Kopi Luhur tidak sampai seperti kejadian di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. Penanganan kebakaran di TPA Kopi Luhur juga disebut tergolong cepat.

Baca Juga

“Berbeda ya dari Sarimukti yang terlambat penanganannya, sehingga keburu gede. Di sini (TPA Kopi Luhur) apinya kecil-kecil. Walaupun dekat permukiman, apinya hanya di spot-spot, jadi lebih bisa ditangani,” kata Siti.

Selain ke TPA Kopi Luhur, Siti juga mengunjungi beberapa tempat pembuangan sampah di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kegiatan itu untuk mengkaji penyebab kebakaran di beberapa TPA dan mencari upaya antisipasinya.

“Kami ingin melihat persisnya kenapa ada api. Karena ada teorinya juga. Kalau ada gas metana, kemudian ada angin kencang, dan ada oksigen, itu pasti terbakar. Itu yang kita mau lihat, pelajari, dan kita tangani,” kata Siti. 

Siti mengaku terus memantau perkembangan kejadian kebakaran di TPA maupun kebakaran hutan dan lahan di sejumlah lokasi. “Untuk kasus-kasus kebakaran hutan dan lahan, termasuk TPA ini, pada dasarnya yang paling penting itu dimonitor, ditangani, dan jangan dibiarkan meluas,” ujar Siti. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement