Kamis 05 Oct 2023 19:13 WIB

Kasus Difteri Subang, Wakil Ketua DPRD Jabar Minta Cepat Antisipasi Penyebaran

Wakil Ketua DPRD Jabar mendorong pengecekan kasus difteri di daerah lain.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Imunisasi difteri tetanus (DT).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
(ILUSTRASI) Imunisasi difteri tetanus (DT).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Warga asal Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar), dilaporkan ada yang terpapar difteri. Wakil Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari meminta kasus difteri di Subang itu langsung direspons dengan cepat agar meminimalkan potensi penyebarannya.

Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar, ada anak asal Subang yang masuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, pada 30 September 2023, dan diketahui terpapar difteri. Ineu meminta langsung dilakukan penelusuran untuk melihat potensi penyebarannya di Subang.

Baca Juga

“Difteri ini yang teridentifikasi awal harus ditelusuri dulu agar bisa tahu berapa banyak dan seberapa menyebar difteri ini di Subang,” kata Ineu kepada Republika, Kamis (5/10/2023).

Ineu mendorong jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar ikut melakukan upaya antisipasi agar kasus difteri tidak meluas. “Jadi, kalau ada satu kasus, ini masih bisa diantisipasi, dilakukan langkah-langkah agar meminimalisasi jumlahnya. Termasuk ada upaya imunisasi ya,” kata dia.

Menurut Ineu, cakupan imunisasi difteri di daerah wilayah Jabar mesti diperhatikan. Apalagi, ia mengatakan, imunisasi difteri ini merupakan imunisasi dasar. “Karena saya khawatir di daerah lain di Jawa Barat juga ada kasus difteri, tak hanya di Subang,” ujar dia.

Sebelum di Subang, tahun ini ada temuan kasus difteri di Kabupaten Garut, yang ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Karena itu, Ineu meminta dilakukan upaya identifikasi di kabupaten/kota lainnya wilayah Jabar.

“Harus melihat juga di daerah lain di Jabar seperti apa karena sudah ada kejadian di dua daerah. Jadi, harus ada upaya preventif agar tidak menyebar ke daerah lain,” kata Ineu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement