REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Perum Bulog Cabang Indramayu, Jawa Barat, memastikan stok beras di gudang masih aman untuk memenuhi kebutuhan pada tahun ini. Meski demikian, Bulog Indramayu masih tetap melakukan penyerapan beras hasil panen petani.
Pimpinan Cabang Perum Bulog Indramayu, Ilhamsyah, mengatakan, stok yang tersedia saat ini kurang lebih 10 ribu ton setara beras. Stok tersebut tersimpan di gudang Bulog yang tersebar di sejumlah kecamatan wilayah Kabupaten Indramayu. “Untuk Indramayu aman, stoknya banyak,” ujar dia, Rabu (11/10/2023).
Ilhamsyah pun optimistis stok beras di gudang Bulog Indramayu dapat terus terjaga. Pasalnya, kata dia, upaya penyerapan hasil panen petani masih terus berjalan. “Penyerapan Bulog masih terus, kita terima sebanyak-banyaknya. Kita optimis, apalagi nanti kan panen,” kata dia.
Stok beras di gudang Bulog Indramayu ini digunakan untuk berbagai kebutuhan. Ilhamsyah mengatakan, salah satunya untuk program bantuan pangan cadangan beras pemerintah tahap dua, yang dialokasikan untuk September, Oktober, dan November 2023. Alokasinya sebanyak 2.274.320 kilogram per bulan.
Untuk bantuan pangan Oktober ini, Bulog Indramayu sudah mulai menyalurkannya kepada keluarga penerima manfaat (KPM) sejak Senin (9/10/2023). Pendistribusian bantuan beras dilakukan melalui Kantor Pos ke desa-desa di Kabupaten Indramayu.
Ilhamsyah mengatakan, Bulog Indramayu juga masih menjalankan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Ia menyebut ada 68 titik yang menjadi lokasi penyaluran beras SPHP. “Setiap titik lokasi kita salurkan beras SPHP sebanyak dua ton per pekan,” kata Ilhamsyah.
Selain itu, Ilhamsyah, Bulog Indramayu juga melakukan movement regional (movereg) beras dari gudang ke sejumlah daerah lain yang membutuhkan pasokan, yaitu Bandung dan Ciamis.