Kamis 12 Oct 2023 08:10 WIB

Keunggulan Taktik Hamas dalam Menyerang Israel

Perencanaan yang dilakukan Hamas dilakukan saat Israel mengalami ketegangan politik.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Agus Yulianto
Militan Hamas berbaris di jalan-jalan untuk Bassem Issa.
Foto:

Pelajaran dari Pertempuran di Jenin

Hamas tampaknya juga mendapatkan wawasan spesifik dari taktik yang digunakan para pejuang Jenin selama Pertempuran Jenin pada 2002, yang telah menjadi simbol perlawanan Palestina. Menurut Human Rights Watch, pada April 2002, serangan Israel terhadap kamp pengungsi Jenin menyebabkan sedikitnya 52 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak meninggal dunia. Sementara itu 23 tentara Israel tewas dan beberapa lainnya luka-luka.

Salah satu pelajaran penting yang dipelajari Hamas dari Pertempuran Jenin adalah efektivitas IED dalam menimbulkan korban jiwa dan mengganggu operasi militer Israel. IED berbiaya rendah dan mudah disembunyikan, sehingga menjadikannya alat yang berharga untuk peperangan asimetris.

Sejak itu, Hamas memasukkan IED ke dalam persenjataannya. Hamas menggunakan IED untuk menargetkan kendaraan, patroli, dan instalasi militer Israel. Jika Israel melancarkan serangan darat ke Gaza, kita hampir pasti akan melihat taktik ini digunakan lagi.

Pembelajaran lain yang mungkin diambil dari para pejuang Jenin adalah pentingnya mobilitas strategis dan kejutan, serta pemanfaatan jaringan terowongan untuk memindahkan pejuang dan perbekalan. Termasuk menghindari pasukan Israel, dan melancarkan serangan mendadak.

Persaingan yang tidak seimbang

Pada akhirnya, Hamas melawan tentara yang memiliki persenjataan berat dan kekuatan udara yang canggih. Menghadapi persenjataan tersebut, Hamas hanya memiliki IED buatan sendiri, termasuk roket dan senjata ringan yang melengkapi sejumlah kecil senjata ringan yang berhasil mereka selundupkan.

Inilah sebabnya mengapa Hamas mengandalkan taktik. Hamas menggunakan strategi serangan tabrak lari, penyergapan, dan tembakan penembak jitu untuk meminimalkan korban jiwa dan memaksimalkan dampak operasi mereka dengan mengurangi konfrontasi langsung.

Hal yang belum diketahui adalah akhir yang diharapkan Hamas dari serangan terbaru ini. Karena kecil kemungkinannya akan ada dukungan militer yang lebih luas dari wilayah tersebut.

Masih harus dilihat apa dampak dari hal ini terhadap upaya diplomasi untuk bernegosiasi antara Israel dan Palestina, serta antara faksi-faksi Palestina yang sudah terhenti. Namun, yang jelas penderitaan ini akan ditanggung oleh warga sipil tak berdosa di Gaza yang menjadi sasaran operasi sengit Israel melalui udara sehingga tidak ada tempat bagi mereka untuk berlindung.

Menurut para analis, Israel juga akan melakukan serangan melalui darat. Di sisi lain, warga sipil Israel juga menderita karena mereka berduka atas kematian keluarga mereka dan mati-matian mencari orang hilang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement