Sabtu 11 Nov 2023 15:38 WIB

Antusiasme Warga Tonton Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat

Sebanyak 30 bus yang terparkir disiapkan untuk membawa mereka ke stadion.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Petugas Dishub Kabupaten Bandung beraktivitas di dekat deretan shuttle bus di Dome Bale Rame Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/11/2023). Layanan angkutan antar jemput gratis menuju Stadion Si Jalak Harupat bagi penonton Piala Dunia U17 tersebut mempunyai empat titik penjemputan, yaitu Lapangan Upakarti Bandung, Kantor Bupati Soreang, Gedung Budaya Sabilulungan dan Dome Bale Rame Sabilulungan.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas Dishub Kabupaten Bandung beraktivitas di dekat deretan shuttle bus di Dome Bale Rame Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/11/2023). Layanan angkutan antar jemput gratis menuju Stadion Si Jalak Harupat bagi penonton Piala Dunia U17 tersebut mempunyai empat titik penjemputan, yaitu Lapangan Upakarti Bandung, Kantor Bupati Soreang, Gedung Budaya Sabilulungan dan Dome Bale Rame Sabilulungan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Antusiasme warga yang ingin menonton pertandingan Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (11/11/2023) sangat tinggi. Mereka sejak pukul 13.00 WIB berkumpul di kawasan Gedong Budaya Sabilulungan untuk menaiki shuttle bus yang disiapkan menuju ke Stadion Si Jalak.

Para suporter yang datang dari berbagai wilayah ini secara bertahap memadati area Gedong Budaya Sabilulungan. Sebanyak 30 bus yang terparkir disiapkan untuk membawa mereka ke stadion. Mereka memarkirkan kendaraan untuk selanjutnya naik shuttle bus.

 

photo
Para penonton laga timnas Indonesia di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung.  (dok. Republika)

 

Salah seorang pelajar SMAN 1 Banjaran Arya Maulana (16 tahun) mengaku antusias ingin menyaksikan pertandingan Piala Dunia U-17 yang digelar di Si Jalak Harupat. Ia juga merasa penasaran sebab baru pertama kali Piala Dunia U-17 digelar di Indonesia.

"Karena baru pertama kali juga ada piala dunia di Indonesia, saya penasaran banget," ucap dia ditemani dua orang temannya yang hendak menonton pertandingan.

Dia mengaku sudah mempersiapkan diri akan menonton pertandingan sejak satu pekan lalu. Arya dan temannya akan menonton pertandingan negara Jepang melawan Polandia dan Argentina melawan Senegal.

"Saya mengidolakan Jepang. Teman-teman saya beda Argentina," kata dia.

Meski mengidolakan Jepang dan Argentina, Arya mengatakan tetap berharap timnas Indonesia dapat berprestasi dan menang. "Pengen nonton Inonesia cuma gak keburu terlalu jauh di Surabaya," kata dia.

Salah seorang warga asal Tasikmalaya Chandra Febian (19 tahun) sengaja datang ke Bandung ingin menonton pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat. Ia mengaku mengidolakan Argentina karena memiliki permainan yang bagus.

"Prediksi Argentina paling 3-0, permainan Argentina cukup bagus," kata dia.

Icha (29 tahun) warga Jakarta mengaku datang ke Bandung menggunakan kereta api. Ia sangat senang dapat menonton pertandingan Piala Dunia U-17 secara langsung.

Dia pun mengaku, senang dapat menggunakan fasilitas shuttle bus sebab memudahkannya. Ke depan, Indonesia diharapkan dapat kembali menjadi tuan rumah aja selanjutnya.

"Senang banget, next bisa jadi tuan rumah lagi supaya bisa nonton," ungkap dia.

Salah seorang warga asal Batujajar Bandung Dodi Adit Praja mengaku sengaja datang ke Stadion Si Jalak Harupat karena ingin menonton negara Jepang. Selain itu, ia ingin anaknya yang saat ini berlatih di akademi Persib untuk melihat permainan pemain dunia.

"Emang sengaja nonton supaya anak tahu gimana pemain dunia karena anak di akademi Persib," kata dia.

Dia mengaku, memfavoritkan negara Jepang apalagi tim seniornya.

Sopir shuttle bus Ence Sopian mengaku sangat bangga dapat terlibat menjadi bagian panitia penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Selama perhelatan Piala Dunia U-17, ia bertugas mengantarkan penonton dari Gedong Budaya Sabilulungan ke Stadion Si Jalak Harupat.

Kondisi kelaikan bus sendiri, Ence mengatakan sudah dicek oleh Dishub dan aparat kepolisian. "Bangga kapan lagi kita ikut piala dunia," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement