Senin 13 Nov 2023 12:47 WIB

Ditemani Kapoli dan Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto Jalani Uji Kelayakan

Kehadirannya sebagai bentuk sinergi dan soliditas antara TNI-Polri.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid (tengah) bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (kiri), Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo (kanan), Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang juga Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (kedua kanan), Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadja Prasetyo (keempat kanan) dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali (ketiga kanan) berfoto bersama sebelum uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023). KSAD Agus Subiyanto menjadi calon tunggal Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono yang memasuk masa pensiun. Pada kesempatan tersebut KSAD Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan visi TNI yang PRIMA, yakni Profesional, Responsif, Integratif, Modern dan Adaptif.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid (tengah) bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (kiri), Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo (kanan), Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang juga Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (kedua kanan), Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadja Prasetyo (keempat kanan) dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali (ketiga kanan) berfoto bersama sebelum uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023). KSAD Agus Subiyanto menjadi calon tunggal Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono yang memasuk masa pensiun. Pada kesempatan tersebut KSAD Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan visi TNI yang PRIMA, yakni Profesional, Responsif, Integratif, Modern dan Adaptif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenderal Agus Subiyanto diketahui menjalankan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test sebagai calon panglima TNI oleh Komisi I DPR. Kedatangannya ditemani oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.

Listyo mengatakan, dirinya mengantarkan Agus sebagai calon panglima TNI merupakan bagian dari tradisi. Termasuk bentuk sinergi dan soliditas antara TNI-Polri dalam menjalankan tugasnya ke depan.

"Kita harapkan setelah itu Pak Agus bisa menyelesaikan semua kegiatan yang memang harus dilaksanakan di DPR RI sampai dengan paripurna nanti. Dan setelah itu bisa dilantik menjadi panglima untuk bersama-sama melanjutkan sinergitas dan soliditas yang selama ini kita bangun bersama-sama," ujar Listyo di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Sementara, Yudo berharap, Agus dapat menjalankan uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I dengan baik dan lancar. Jika terpilih, dia akan melanjutkan estafet kepemimpinannya di TNI menggantikan dirinya.

"Saya yakin kita antar, Pak Kapolri, Pak KSAL, Pak KSAU, bahwa peralihan kepemimpinan di TNI tentunya sudah merupakan hal yang biasa. Karena memang saya memasuki masa purnatugas 26 November dan harus dilanjutkan, sehingga kepemimpinan TNI dapat keberlanjutan," kata Yudo.

Dalam forum tersebut, dia menyampaikan, visinya jika terpilih sebagai panglima TNI yang disingkatnya dengan sebutan PRIMA. "Guna terlaksananya semua tugas TNI yang telah ditetapkan, saya memiliki visi TNI yang PRIMA, yaitu TNI yang profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif," ujar Agus.

Visi tersebut dalam rangka membangun institusi TNI yang memiliki daya tahan dan daya gempur. Serta, guna menghadapi dan mengatasi segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang akan membahayakan integritas bangsa.

Adapun untuk mewujudkan visi tersebut, terdapat lima misi yang dibawanya jika terpilih sebagai panglima TNI. Pertama, memelihara dan memantapkan profesionalisme sebagai alat pertahanan negara.

"Dua, meningkatkan kemampuan perang yang responsif dalam menghadapi lingkungan strategis," ujar Agus.

Ketiga, memantapkan kemampuan TNI yang integratif serta bersinergi dengan kepolisian, kementerian, lembaga, dan komponen bangsa lainnya. Keempat, mewujudkan percepatan modernisasi alutsista sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Lima, mewujudkan TNI yang adaptif terhadap tuntunan tugas dan spektrum ancaman," ujar Agus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement