Senin 20 Nov 2023 15:52 WIB

Berada di Area Kampus ITB, Rumah Amal Didorong Fokus Kembangkan SDM

Rumah Amal bisa menjadi lembaga zakat yang berfokus pada pengembangan SDM.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Status kelembagaan Rumah Amal yang tadinya LAZ tingkat kota menjadi Laznas.
Foto: dok. Republika
Status kelembagaan Rumah Amal yang tadinya LAZ tingkat kota menjadi Laznas.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Agama Republik Indonesia menyerahkan Surat Keputusan kepada Rumah Amal Salman sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas). Penyerahan ini sekaligus mengubah status kelembagaan Rumah Amal yang tadinya LAZ tingkat kota menjadi Laznas. 

Penyerahan SK Laznas ini diserahkan oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Waryono Abdul Ghofur, akhir pekan lalu di Kantor Rumah Amal Salman.

Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Pembina Yayasan Rumah Amal, Hermawan Kresno Dipojono dan jajaran di antaranya, Pengurus Muhammad Kamal Muzakki, Direktur, Romi Hardiyansyah, Pengawas Dewan Syariah, dan para amil. 

Menurut Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Waryono Abdul Ghofur, pihaknya berharap Rumah Amal bisa menjadi lembaga zakat yang berfokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Lembaga ini berangkat dari masjid, identik dengan bersih dan rendah hati. Mudah-mudahan Rumah Amal Salman tumbuh berkembang, kontribusinya nyata dan fokus untuk bagaimana pengembangan sumber daya manusia ke depan,” ujar Waryono. 

Waryono mengatakan, pihaknya khawatir dengan bangsa Indonesia yang cenderung menjadi konsumen dibanding produsen. Oleh karena itu, Waryono berpesan Rumah Amal sebagai lembaga amil yang juga dekat dengan area Kampus ITB ini, agar berperan untuk mewarna-warnikan program pendidikan termasuk teknologi tepat guna. 

“Lembaga ini dekat dengan Kampus ITB, maka akan lebih tepat jika lembaga ini bisa mengembangkan SDM melalui pendidikan dan teknologinya yang tepat guna. Agar ke depan kita bisa lebih mandiri dengan menghadirkan produk-produk keteknologian buatan anak bangsa, tidak lagi ketergantungan dengan orang lain,” ujar Waryono.

Senada dengan gagasan tersebut, Pembina Yayasan Rumah Amal, Hermawan Kresno Dipojono mengatakan, bagian dari iman itu adalah dengan beraksi nyata untuk negeri. Kepercayaan Kemenag, memberikan izin Laznas kepada Rumah Amal ini menjadi sarana bagi Rumah Amal untuk bisa berkarya dan berdaya, juga tidak tanggung-tanggung bisa memberikan teladan untuk orang lain. 

Hermawan menilai, negeri ini sangat kaya sumber daya alamnya, termasuk masalahnya. Ucapan tersebut bukan suatu sindiran, melainkan peluang untuk sumber daya manusianya menerima tantangan juga berlatih memimpin dunia. 

 

Oleh karena itu, kata dia, Rumah Amal Salman menjadi lembaga yang salah satu programnya berfokus pada pengembangan SDM melalui pendidikan, karena pendidikan menjadi aspek yang sangat penting untuk memperbaiki kualitas seseorang termasuk dapat memutus rantai kemiskinan. 

 

Untuk diketahui Rumah Amal Salman merupakan Lembaga Amil Zakat Kota Bandung yang memiliki program utama berbasis pendidikan dan teknologi, dengan visi utama mencetak Leading Figure pembangun peradaban. 

 

Baznas memberikan aturan bahwa LAZ kabupaten/kota memiliki target penghimpunan sebesar 3 Miliar. Dalam keberjalannya, Rumah Amal yang sebelumnya berskala kota mampu menghimpun dana lebih dari yang ditargetkan. Saat ini, di tahun berjalan penghimpunan sudah di angka 26,7 Miliar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement