REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BANDUNG -- Bupati Bandung Dadang Supriatna bertakziyah sekaligus menghadiri prosesi pemakaman Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bandung, Dr KH Asep Jamaludin, di rumah duka di Pondok Pesantren Al Husaeni, Ciparay, Jumat (24/11/2023) pagi. Ia menyampaikan ungkapan dukacita kepada pihak keluarga maupun kepada keluarga besar Nahdlatul Ulama Kabupaten Bandung.
"Saat ini kita semua kehilangan salah satu tokoh ulama besar Kabupaten Bandung. Saya sebagai pribadi, sebagai murid beliau, sebagai bupati Bandung merasa sangat bersedih dan begitu kehilangan beliau. Selamat jalan guruku, selamat jalan guru kita semua," ujar Dadang, dalam keterangan tertulis, Jumat.
Dadang mengatakan, ia memiliki hubungan istimewa sebagai guru dan murid. Ia yang pernah menjadi santri ini juga mengaku memiliki kenangan khusus dengan almarhum KH Asep Jamaludin.
Ia bercerita, suatu waktu di media 2019, dirinya diundang ke Kantor PCNU Kabupaten Bandung oleh KH Asep Jamaludin ketika hendak mencalonkan diri sebagai bupati Bandung. Di tengah obrolan, KH Asep Jamaludin melontarkan sebuah pertanyaan kepada Dadang Supriatna.
"Saya ingat betul, ketika itu saya ditanya sama beliau. Pertanyaannya sederhana, tapi memberikan motivasi dan inspirasi luar biasa. Kang DS, cita-cita nyalonkeun bupati teh hoyong naon? Ku simkuring diwaler, abdi nyalonkeun Bupati teh hoyong ngamuliakeun ulama," ujar Kang DS, sapaan akrab bupati.
Begitu mendengar jawaban Kang DS, spontan Ketua PCNU Kabupaten Bandung itu langsung merangkul dan mendoakan Dadang Supriatna agar mimpinya yang ingin menjadi bupati Bandung terwujud. Momen itu, katanya, juga disaksikan langsung oleh pengurus NU Kabupaten Bandung yang ketika itu hadir.
"Dan alhamdulillah, dengan dorongan doa dari para sesepuh NU, dukungan dan segalanya, sejak itu saya merasa segalanya menjadi lebih dimudahkan. Ini sejarah dan kenangan yang tidak akan saya lupakan," ujar Kang DS sambil berkaca-kaca.
Ia juga masih mengingat pesan dari KH Asep Jamaludin, yakni pesan untuk memuliakan para ulama, guru ngaji dan ustaz se-Kabupaten Bandung.
"Terakhir saya kesini waktu Jumat keliling, waktu itu anjeunna ngemutan ka simkuring. Teu seueur saur, anjeunna nitip ka simkuring, titip para ulama. Insya Allah saya akan jalankan amanat beliau," kata Bupati Dadang Supriatna.
"Kemarin saya baru saja tiba di Yogyakarta. Begitu mendapat kabar beliau wafat, saya langsung kembali ke Bandung. Kita semua kehilangan beliau. Insya Allah segala amal kebaikan beliau akan terus mengalir sebagai amal jariyah. Semoga beliau ditempatkan di Surganya Allah SWT," ujarnya.