REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengurus Pusat (PP) Persis mengecam agresi militer Israel pada rakyat Palestina. PP Persis pun meminta negara negara Islam untuk melakukan embargo ekonomi bagi Israel serta Amerika Serikat sebagai upaya menghentikan kebiadaban Israel pada Palestina.
“Kami mendorong agar negara-negara Islam di OKI untuk melakukan embargo ekonomi kepada Israel dan Amerika Serikat. Negara-negara Islam bisa memaksimalkan potensi ekonomi yang ada untuk menghentikan agresi Israel terhadap Palestina,” ujar Wakil Ketua Umum PP Persis Atip Latipulhayat, pada acara Musykernas Persis, Ahad (26/11/2033).
Menurutnya, embargo ekonomi perlu dilakukan agar Israel menghentikan pendudukan di Palestina. Sementara sikap yang sama juga perlu dilakukan kepada Amerika Serikat, mengingat negara tersebut adalah pendukung utama agresi Israel.
“Dengan memberi tekanan ke Amerika Serikat diharapkan akan berefek ke Israel, termasuk salah satunya boikot produk ke mereka. Kita sudah tidak bisa berharap lagi ke PBB, karena Amerika Serikat pasti akan memanfaatkan hal fetonya,” katanya.
Selain mendorong embargo ekonomi, kata dia, Persis juga mendorong agar pemerintah Indonesia mendorong negara OKI mengirimkan tentara perdamaian ke Palestina. Saat ini, Palestina seolah dibiarkan sendiri tanpa bantuan negara Arab di sekitarnya.
Persis, kata dia, sangat prihatin atas tragedi kemanusiaan yang terjadi akhir-akhir ini di bumi Palestina terutama sejak tanggal 7 Oktober 2023, dimana belasan ribu jiwa telah gugur-syahid akibat agresi tentara Zionis Israel yang melakukan "genoside" atas bangsa Palestina.
Oleh karena itu Persatuan Islam mengecam keras kekejaman Israel itu dan mendesak lembaga dunia terutama PBB, OKI dan lembaga HAM internasional dengan segala kewenangan yang dimilikinya, untuk bersikap tegas dan keras untuk menghentikan pembantaian dan genosida tersebut. Serta menuntut rezim Zionis Israel ke mahkamah internasional sebagai penjahat perang.