Rabu 29 Nov 2023 12:53 WIB

Pemkot Bogor Evaluasi Penyebab Banjir Lintasan di Ahmad Yani

Terdapat pendangkalan saluran air akibat tanah dan lumpur serta sampah yang menumpuk.

Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina, ketika ditemui di Jembatan Otista, Rabu (3/5/2023).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina, ketika ditemui di Jembatan Otista, Rabu (3/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mengevaluasi penyebab banjir lintasan yang terjadi di Jalah Ahmad Yani, Kecamatan Tanah Sareal, beberapa hari lalu saat hujan deras. Pemkot juga memetakan solusi yang cepat agar warga merasa tenang dan lebih aman.

Pemerintah kota saat ini tengah merenovasi pedestrian di Jalan Ahmad Yani agar lebih indah dan tertata dengan baik untuk memfasilitasi pejalan kaki. Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Rena Da Frina di Kota Bogor mengatakan, hasil peninjauan di lokasi banjir lintasan di Jalan Ahmad Yani, Tanah Sareal, terdapat pendangkalan saluran air akibat tanah dan lumpur serta sampah yang menumpuk.

"Arahan Wali Kota akan kita jalankan untuk mengatasi endapan yang terjadi di saluran air samping drainase pedestrian Jalan Ahmad Yani," katanya, Selasa (28/11/2023).

Rena menerangkan, saat peninjauan di saluran air seberang pedestrian Jalan Ahmad Yani bersama Wali Kota Bogor Bima Arya terlihat ada beberapa persoalan yang menyebabkan penyumbatan dan penyempitan. Sehingga, saluran drainase tidak mampu menampung debit air saat tingginya curah hujan beberapa hari lalu.

Meluap air di antaranya disebabkan ada pipa yang menghalangi arus air, pendangkalan hingga adanya penghalang sampah yang mengakibatkan endapan lumpur setebal kurang lebih 50 cm.

Menurut Rena, sesuai arahan wali kota Bogor, Dinas PUPR dan kontraktor pelaksana pedestrian Jalan Ahmad Yani harus segera menindaklanjuti dan merespons keluhan dari warga yang terdampak.

“Banjir lintasan yang muncul karena adanya luapan air dari saluran drainase di seberang pedestrian yang tengah dibangun karena ada besi saringan yang mengakibatkan endapan lumpur yang cukup tebal sehingga air meluap ke jalan,” ujar Rena.

Rena menyampaikan, untuk itu jajaran pemeliharaan saluran Dinas PUPR Kota Bogor akan melakukan normalisasi setiap hari guna menghindari pengendapan kembali. Selanjutnya pihak ketiga diminta untuk memperbanyak inlet pada fasilitas pedestrian sebagai pembuangan agar air bisa masuk ke saluran drainase.

“Dugaan sementara ada beberapa sumber air pembuangan yang masuk ke saluran drainase Jalan Ahmad Yani, di antaranya kolam renang, GOR, Jalan Kesehatan (R.M. Tirto Adhi Soerjo), bahkan ada dari Simpang Air Mancur,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement