REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin berharap musibah bocah tercebur ke kolam di area Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung, tidak kembali terulang. Untuk itu, Bey meminta dilakukan pengamanan di sekitar kolam, seperti dengan memasang pembatas.
Bey mengaku sudah mengecek langsung kolam di area tugu depan pintu Masjid Raya Al Jabbar pada Rabu (20/12/2023). Ia menilai, dibutuhkan upaya pengamanan di sekitar kolam dengan memasang pembatas, serta rambu-rambu yang jelas agar diperhatikan pengunjung.
“Harus ada pengamanan. Saya sudah lihat kolamnya memang. Harusnya ada rambu-rambu yang jelas, sampai di mana pengunjung boleh dan sampai mana tidak boleh,” ujar Bey.
Menurut Bey, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui perangkat daerah akan melakukan pembahasan bersama Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) terkait hal itu. “Kita akan segera membangun penahan untuk melindungi dan juga ditambah rambu-rambu. Kami akan rapatkan khusus tentang Al-Jabbar, bagaimana pengelolaannya,” kata dia.
Bey menekankan upaya pengamanan demi keselamatan dan kenyamanan pengunjung Masjid Raya Al Jabbar. Diharapkan musibah yang terjadi beberapa hari lalu itu tidak terulang kembali di masa depan. “Estetika itu nomor dua. Nomor satu itu adalah keselamatan masyarakat,” ujar dia.
Kepala Polrestabes (Kapolrestabes) Bandung Kombes Pol Budi Sartono sebelumnya membenarkan ada kejadian bocah yang tercebur kolam di Masjid Raya Al Jabbar. Peristiwanya disebut terjadi pada Ahad (17/12/2023), sekitar pukul 19.25 WIB.
“Anak jenis kelamin perempuan, umur empat tahun, masuk tercebur ke dalam kolam air mancur yang berada di area Al Jabbar, yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Budi, Rabu (20/12/2023).