Ahad 24 Dec 2023 07:57 WIB

Disperindag Garut Sebut Harga Pangan Stabil di Akhir Tahun

Ketersediaan barang secara keseluruhan yang dibutuhkan masyarakat, tidak ada kendala.

Pedagang memilah cabai rawit. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pedagang memilah cabai rawit. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Perindustrian Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut menyebutkan, hasil peninjauan langsung di pasar induk bahwa harga bahan pangan pokok masyarakat dalam kondisi stabil. Bahkan, ada harga yang turun menjelang akhir tahun atau libur Natal dan Tahun Baru.

"Untuk menjelang Natal dan Tahun Baru, tadi kita melihat dan coba langsung ke para pedagang, bagaimana harga komoditas tersebut, tetapi pada keseluruhannya harga masih stabil, bahkan cenderung turun," kata Sekretaris Disperindag ESDM Kabupaten Garut Ricky R Darajat usai meninjau Pasar Induk Ciawitali, Garut, Sabtu (23/12/2023).

Dia menuturkan, jajarannya bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Garut melakukan peninjauan langsung sejumlah komoditas pangan pokok di Pasar Ciawitali untuk mengecek harga dan ketersediaan barang menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

Hasil pengecekan produk pangan itu, kata dia, kondisi harga stabil, begitu juga ketersediaan barang secara keseluruhan juga lancar, tidak ada kendala maupun kelangkaan barang yang dibutuhkan masyarakat.

"Pada beberapa hari ini harga turun, dan untuk pasokan barang itu juga alhamdulillah lancar," kata Ricky.

Dia menyebutkan, sejumlah komoditas pangan yang harganya turun yakni daging sapi dari kisaran Rp 133 ribu per kg menjadi Rp 125 ribu per kilogram, kemudian daging ayam dari Rp 33 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogram.

Selanjutnya telur ayam dari Rp 27 ribu menjadi Rp 26 ribu per kilogram, lalu cabai rawit dari Rp 70 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram, dan sejumlah pangan pokok lainnya ada yang dilaporkan naik dan juga bertahan stabil.

Ricky mengungkapkan, hasil pengecekan harga di pasar, ada komoditas seperti gula pasir terjadi kenaikan dari kisaran Rp 14 ribu sampai Rp 15 ribu menjadi Rp 18 ribu per kilogram. Selanjutnya masalah terbatasnya ketersediaan kacang kedelai sebagai bahan pokok pembuatan tempe dan tahu. "Ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, bahkan ada yang sulit seperti kedelai, kedelai di beberapa tempat kita tidak menemukan," katanya.

Ia menyampaikan, Pemkab Garut selama ini terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang pangan pada momentum hari besar, seperti saat ini Natal dan Tahun Baru.

Termasuk mengatasi kelangkaan barang, kata dia, pihaknya akan koordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan Garut agar barang pangan tetap terjaga ketersediaannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Nah ini (antisipasi kelangkaan) tetap kita akan lakukan terus koordinasi dalam TPID ini, yang terdiri dari beberapa SKPD," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement