REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Harga beras yang dijual di Pasar Mambo, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, masih terbilang tinggi. Salah satu pedagang bahkan tak lagi menjual beras medium karena kesulitan mendapatkan pasokan.
Salah satu pemilik kios beras di Pasar Mambo Indramayu, H Jana, mengatakan, harga beras premium saat ini berkisar Rp 14 ribu- Rp 15 ribu per kilogram. Harganya berbeda tergantung kualitasnya.
Sedangkan beras medium harganya disebut sekitar Rp 13 ribu per kilogram. Namun, Jana mengaku sudah tidak menjual beras medium sejak beberapa pekan lalu. “Sulit nyari gabahnya (beras medium),” kata dia, saat ditemui Republika di kios berasnya, Senin (15/1/2024).
Jana mengatakan, masa panen di kalangan petani sudah berakhir sejak beberapa bulan lalu. Saat ini, para petani baru memulai masa tanam padi musim rendeng (hujan) 2023/2024.
Menurut Jana, banyak konsumen yang selama ini mencari beras medium karena harganya lebih murah. Namun, ia mengaku tidak bisa memenuhi permintaan itu karena tak ada stoknya. “Kalau stoknya ada sih cepat habisnya,” kata dia.
Seorang pemilik warung eceran di Kecamatan Indramayu, Duniah, mengaku sementara ini berhenti berjualan beras. Sebab, mahalnya harga beras membuat modal yang harus dikeluarkan juga tinggi. “Sedangkan konsumen pada milih beli beras langsung di pasar karena harganya lebih murah dibandingkan di warung,” ujar Duniah.
Salah satu warga Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Ririn Selamet (40 tahun), mengaku memilih membeli beras langsung di pasar karena harganya lebih murah dibandingkan di warung eceran. Menurut dia, saat ini harga beras premium di pasar sekitar Rp 14 ribu-Rp 15 ribu per kilogram, tergantung kualitasnya. Sedangkan beras medium harganya Rp 13.500 per kilogram.
“Saya pilih beras yang premium. Soalnya beras medium kualitasnya kurang bagus. Apalagi saya kan buat jualan nasi, jadi saya pilih beras yang premium,” kata pedagang yang membuka warung masakan di Jalan MT Haryono, Sindang, itu.