Senin 29 Jan 2024 10:40 WIB

Surya Paloh dan Jusuf Kalla Turun Gunung Temani Anies Kampanye Akbar di Bandung

Kehadiran Surya Paloh dan Jusuf Kalla di kampanye akbar menambah semangat Anies

Rep: Eva Rianti/ Red: Arie Lukihardianti
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (tengah) dan mantan Wapres Jusuf Kalla mengikuti kampanye akbar
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (tengah) dan mantan Wapres Jusuf Kalla mengikuti kampanye akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh ‘turun gunung’ menemani capres nomor urut 1 Anies Baswedan melakukan kegiatan kampanye akbar di Bandung, Jawa Barat pada Ahad (28/1/2024). Dalam kesempatan itu, Surya Paloh menyampaikan orasi dengan menekankan pentingnya menjaga demokrasi dan sosok Anies yang dianggap tepat menjadi pemimpin negara republik ini. 

Tak hanya Surya Paloh yang ‘turun gunung’, hadir pula Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK). Keduanya kompak memberi dukungan dengan mendampingi Anies di acara kampanye akbar yang digelar di Lapangan Tegallega itu.

Baca Juga

“Kita berada di lapangan ini hanya untuk mengekspresikan rasa kepedulian kita, rasa tanggung jawab kita kepada amanat konstitusi yaitu pada tanggal 14 Februari 2024 yang akan datang ialah pemilihan umum. Pemilu itu artinya adalah momentum yang amat tepat untuk memberikan evaluasi dan sekaligus tentunya koreksi perjalanan kehidupan kebangsaan yang telah kita lalui selama lima tahun,” ujar Surya Paloh dalam orasinya, dikutip dari Jakarta, Ahad.  

Surya menekankan tentang konsep demokrasi yang dibangun di negeri ini. Dia menyebut Partai Nasdem memiliki komitmen yang tinggi untuk menjalankan nilai-nilai demokrasi melalui visi misi perubahan yang saat ini digaungkan oleh pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ‘AMIN’.

“Demokrasi tidak boleh dirusak oleh siapapun. Demokrasi mengatur, republik juga mengatur hak-hak pribadi, hak-hak keluarga, dan tentunya hak-hak publik. Kita tidak boleh mencampuradukkan antara hak pribadi, keluarga, dan tentu hak-hak publik,” katanya.

Surya mengatakan, saat ini pihaknya tengah memperjuangkan komitmen kebangsaan untuk mewujudkan pemilu yang semakin berkualitas. Namun, di atas pemilu, Surya menyebut yang utama diperjuangkan adalah persatuan.

“Persatuan jauh lebih penting daripada pemilu itu sendiri. Bagi Nasdem, persatuan keutuhan bangsa ini lebih mahal lebih hebat lebih harus terjaga daripada pemilu itu sendiri. Kita mempunyai komitmen dan konsistensi diri untuk menjalankan pemilu yang berkeadilan, bebas dari intervensi dari manapun,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Surya turut menyampaikan tentang alasan dirinya memilih Anies Baswedan sebagai capres yang diusung dalam Pilpres 2024.

“Kenapa kita mencalonkan seorang Anies Baswedan? Jawabannya adalah dengan seluruh pertimbangan, dari hasil perenungan, seefektivitasnya apa yang saya pahami, dan usia dan pengalaman mengikuti pemilu yang sekian kalinya Anies adalah yang terbaik dari yang baik-baik,” katanya.

Mengusung Anies sebagai capres diakui Surya beriringan dengan munculnya sejumlah tantangan dan rintangan yang dihadapi. Lantas, ia menekankan bahwa menang atau kalah adalah hal biasa dalam berkompetisi menghadapi kontestasi pemilu lima tahun sekali.

“Ini pesan saya sebagai ketua umum. Bangsa ini memerlukan keteladanan. Konsistensi apa yang ada di mulut, di bibir, di hati, dan di perbuatan, satu bahasa, satu kata, dan satu perbuatan. Inilah yang kita perjuangkan bersama,” terangnya.

Kehadiran Surya Paloh, sekaligus Jusuf Kalla dalam kampanye akbar tersebut diakui Anies menambah semangatnya dalam pemenangan Pilpres 2024. Anies mengatakan, peran keduanya sangat penting karena kedua tokoh tersebut dinilai mampu membaca suasana politik dan konsisten melakukan perubahan. “Beliau (Surya Paloh) mengatakan tanda-tanda diperlukan perubahan 1,5 tahun yang lalu,” kata Anies.

Sementara itu, JK dinilai berpengalaman dalam kepemimpinan di Indonesia. JK, kata Anies, telah terlibat di dalam pemerintahan lebih dari 25 tahun. “Pak JK merasakan betul apa yang sedang terjadi dan sampai kepada sikap bahwa harus ada perubahan,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement