REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA----Hari bebas kendaraan bermotor atau car free day kembali digelar di Kabupaten Majalengka, Ahad (4/2/2024). Kegiatan itu sebelumnya sempat vakum selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19. Car free day (CFD) perdana pascapandemi dilaksanakan di Jalan Pemuda, Majalengka. Ribuan warga pun antusias mengikuti kegiatan yang bertajuk ‘Minggu Ceria’ tersebut.
Penjabat (Pj) Bupati Majalengka, Dedi Supandi, berharap keceriaan CFD dapat dirasakan oleh seluruh kalangan. Karena itu, pihaknya akan mengevaluasi agar dari minggu ke minggu pelaksanaan CFD semakin seru.
‘’Kegiatan CFD Minggu ceria ini kan untuk seluruh warga. Maka dari itu saya tidak ingin mengotak-ngotakkan kalangan, baik itu generasi X, milenial, gen Z. Termasuk pula tenant di lokasinya karena kan ada PKL, industri kreatif atau home industri dan yang lainnya,’’ ujar Dedi, saat hadir di CFD.
Dedi mengungkapkan, CFD atau Minggu Ceria tak hanya berfungsi menyediakan sarana untuk berjalan kaki. Namun, masyarakat juga bisa menikmati berbagai macam produk yang dijajakan para tenant.
Dedi mengatakan, pelaksanaan CFD Minggu Ceria pun tidak hanya sekedar menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor. Namun, dia juga ingin indeks kebahagian warga Majalengka kian meningkat.
Selain CFD, Pemkab Majalengka juga sebelumnya membangkitkan kembali pusat kuliner pertama di wilayah Majalengka Kota bertajuk Mambo Reborn. Pelaksanaan kedua kegiatan itu dimungkinkan akan dilakukan evaluasi dari segi waktunya.
Dedi megungkapkan, bisa saja pelaksanaan CFD hanya akan digelar pada setiap Ahad ganjil atau Ahad kesatu dan ketiga. Sedangkan Mambo Reborn yang saat ini dilaksanakan setiap Sabtu malam, bisa digelar pada Ahad kedua dan keempat.
Dedi mengaku akan mengkaji hal tersebut agar setiap kegiatan di Majalengka dapat lebih meriah. ‘’Tinggal diatur pengaturan waktunya apakah akan dilaksanakan setiap Minggu ke satu dan ketiga. Yang nyambung atau menjadi kesatuan juga dengan Mambo di minggu kedua dan keempat,’’ kata Dedi.
Dedi berharap, CFD maupun Mambo Reborn dapat dikemas dengan lebih menarik. Dia menilai, saat ini masih minim atraksi atau hiburan yang menjadi pendorong masyarakat untuk semakin banyak yang datang ke dua kegiatan tersebut. ‘’Produk-produk industri kreatif masih kurang. Dan generasi muda harus didorong dengan entertainment,’’ katanya.