Kamis 22 Feb 2024 08:11 WIB

Warga Serbu Gerakan Pasar Murah di Indramayu

GPM itu merupakan upaya konkret untuk menekan laju inflasi

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
 Gerakan Pasar Murah (GPM) On the Road (ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gerakan Pasar Murah (GPM) On the Road (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Gerakan Pasar Murah (GPM) yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Indramayu bersama Perum Bulog diserbu ratusan warga. Dalam GPM itu, warga mendapatkan beras premium, minyak sayur dan gula dibawah harga pasaran. Hari pertama pelaksanaan GPM dipusatkan di Kantor Kecamatan Sindang dan Lohbener, Rabu (21/2/2024).

Bupati Indramayu, Nina Agustina berharap, GPM dapat menekan dan menstabilkan harga pangan, terutama beras, minyak sayur, dan gula. Khusus untuk beras, saat ini menjadi komoditas yang harus mendapatkan perhatian dan dilakukan intervensi karena merupakan komoditas pokok bagi masyarakat.

Baca Juga

Selain menstabilkan harga pangan, GPM itu juga merupakan upaya konkret untuk menekan laju inflasi yang terjadi di Kabupaten Indramayu. ‘’Ini langkah konkret kita untuk menstabilkan harga dan menekan laju inflasi,’’ kata Nina.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto, menjelaskan, komoditas yang tersedia di GPM itu, yakni beras kemasan lima kilogram dengan harga Rp 54.500, minyak sayur satu liter dengan harga Rp 14.600, dan gula pasir satu kilogram Rp 17.000.

‘’Pelaksanaan GPM ini akan berlangsung setiap hari sampai tanggal 1 Maret 2024 mendatang,’’ kata Sugeng.

Seorang warga Desa Rambatan Kulon, Kecamatan Lohbener, Raminten, mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah itu. Dia mendapatkan beras dengan harga murah sebanyak sepuluh kilogram. ‘’Alhamdulillah berase murah, kula tumbas 10 kilo. Kangge dahar sareng keluarga kula. (Alhamdulillah berasnya murah, saya beli sepuluh kilogram. Untuk makan keluarga saya),’’ kata Raminten. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement