Senin 04 Mar 2024 18:22 WIB

Harga Beras Turun, Perpadi: Petani Jangan Sampai Rugi

Harga gabah yang saat ini sebesar Rp 6.500 diharap dapat menjadi Rp 6.800.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Pekerja menjemur gabah di area pengeringan sebuah usaha penggilingan padi di Langlang, Singosari, kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (16/2/2024). Pengusaha penggilingan padi setempat menyebutkan harga gabah basah di tingkat petani sejak tiga bulan terakhir terus meningkat dari Rp650 ribu per kuintal menjadi Rp800 ribu per kuintal sehingga biaya produksi giling gabah  membengkak dan harga beras di pasaran juga turut naik dari Rp12.000 hingga mencapai Rp17.000 per kilogram terutama untuk beras kualitas premium.
Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Pekerja menjemur gabah di area pengeringan sebuah usaha penggilingan padi di Langlang, Singosari, kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (16/2/2024). Pengusaha penggilingan padi setempat menyebutkan harga gabah basah di tingkat petani sejak tiga bulan terakhir terus meningkat dari Rp650 ribu per kuintal menjadi Rp800 ribu per kuintal sehingga biaya produksi giling gabah membengkak dan harga beras di pasaran juga turut naik dari Rp12.000 hingga mencapai Rp17.000 per kilogram terutama untuk beras kualitas premium.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Jakarta Nelis Soekidi memastikan stok beras di Pasar Induk Cipinang aman jelang ramadhan sebanyak 32 ribu ton. Selain stok, Nelis mengatakan harga beras di Pasar Induk sudah turun hingga Rp 2.000 per kilogram dalam dua minggu terakhir.

"Hari ini turun Rp 200," ujar Nelis dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (4/3/2024).

Baca Juga

Nelis menjelaskan harga beras medium di Pasar Induk Cipinang saat ini tercatat sebesar Rp 12.300 per kilogram. Sedangkan, beras premium dibanderol Rp 14 ribu per kilogram.

"Saya harap masyarakat jangan khawatir lagi," ucap Nelis.

Nelis menyebut penurunan harga beras lantaran akan berlangsung panen raya di sejumlah daerah pada Maret ini. Meski begitu, Nelis berharap harga gabah basah tidak anjlok ketika panen raya tiba.

"Petani jangan sampai rugi," kata Nelis.

Pedagang sekaligus petani asal Sragen, Heru Satriyanto, berharap adanya kenaikan harga gabah. Heru berharap harga gabah yang saat ini sebesar Rp 6.500 dapat menjadi Rp 6.800 untuk menyiasati tingginya biaya produksi.

"Untungnya juga tidak banyak. "Pupuk mahal, bayar buruh tani mahal, makanya petani harus untung," kata Heru.

Pernyataan Nelis dan Heru selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mantan Wali Kota Surakarta itu berharap meski harga beras sudah turun tapi harga gabah tidak anjlok menjelang panen raya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement