REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Imigrasi Kelas I Bandung bersama Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Jawa Barat meningkatkan kewaspadaan terhadap warga negara asing di Bandung Raya jelang bulan puasa Ramadhan. Apalagi saat ini masih dalam tahapan pemilu tahun 2024.
Perwakilan Kanwil Kemenkumham Jawa Barat Yayan Indriana mengatakan keberadaan orang asing di Kota Bandung dan Kota Cimahi membawa pengaruh positif untuk perekonomian seperti investasi dan devisa. Namun, keberadaan mereka juga dapat membawa hal negatif di Bandung.
"Besarnya jumlah orang asing di Kota Bandung dan Kota Cimahi juga dapat membawa hal negatif seperti kejahatan transaksional, perdagangan manusia, kejahatan cyber crime, penyelundupan manusia, dan penyalahguna izin tinggal dan overstay," ujar Yayan, Rabu (6/3/2024).
Terlebih saat ini, kata dia, masih berlangsung tahapan pemilu. Yayan menyebut tiap pemilu banyak pemantau dari orang asing dan lembaga. Selain itu, saat ini akan memasuki bulan puasa Ramadhan. Ia mengajak seluruh instansi dan stakeholder terkait untuk melakukan pengawasan hal tersebut melalui operasi gabungan. Setiap instansi dan stakeholder memiliki fungsi kewenangan mengawasi orang asing.
Yayan pun menjelaskan terkait dengan Desa Binaan Imigrasi yang tengah digulirkan. Program tersebut berkolaborasi dengan kepala desa dan perangkatnya untuk memberikan informasi tentang keimigrasian. Dengan program tersebut, ia berharap upaya pencegahan PMI nonprosedural dapat dilakukan. Sehingga masyarakat tidak menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Upaya edukasi masyarakat untuk meminimalisasi terjadi PMI non prosedural juga untuk mencegah masyarakat menjadi korban TPPO," kata dia.