Kamis 14 Mar 2024 15:11 WIB

Diguyur Hujan Lebat, Permukiman Warga di Indramayu Disergap Banjir

Di permukiman tersebut, ketinggian banjir sekitar lutut orang dewasa.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Permukiman warga di Blok Centeng, Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu dilanda banjir,  Kamis (14/3/2024).
Foto: Dok Republika
Permukiman warga di Blok Centeng, Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu dilanda banjir, Kamis (14/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--- Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Indramayu sejak Rabu (13/3/2024) malam hingga Kamis (14/3/2024), membuat sejumlah permukiman warga disergap banjir. Kondisi itu salah satunya terjadi di Blok Centeng, Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, Kamis (14/3/2024). Di permukiman itu, banjir menyergap dengan ketinggian sekitar lutut orang dewasa.

Warga pun berusaha menyelamatkan barang-barang elektronik ke tempat yang lebih tinggi. Termasuk berbagai perabot rumah tangga lainnya. ‘’Hujan terus dari semalam sampai hari ini. Air jadi masuk kedalam rumah,’’ ujar seorang warga setempat, Yuli.

Baca Juga

Yuli memprediksi, banjir bisa lebih tinggi dan lebih luas jika hujan deras terus mengguyur. Dia pun mengaku khawatir karena hingga jelang sore ini mendung terlihat gelap dan hujan kembali turun.

Kekhawatiran serupa diungkapkan warga lainnya, Karnoto. Selain menempatkan perabot ke tempat yang lebih tinggi, dia juga sudah berusaha menambak (memasang penghalang) untuk menghalau air agar tidak masuk ke dalam rumah. ‘’Dari pagi saya sudah mengeluarkan air yang masuk ke dalam rumah. Sekarang saya sudah menambak (memasang penghalang air), takut hujan datang lagi,’’ kata Karnoto.

Karnoto mengaku sangat terganggu dengan adanya banjir yang masuk ke dalam rumah. Apalagi, banjir juga membawa sampah maupun kotoran hewan. Selain membuat penghalang di rumah masing-masing, warga juga menutup beberapa jalan masuk di Desa Dermayu. Hal itu untuk menghalangi adanya kendaraan yang lewat dan mengakibatkan gelombang air yang bisa masuk ke rumah warga.

‘’Saya mau antar anak sekolah. Tapi terpaksa putar balik karena jalan masuk menuju sekolah ditutup warga karena banjir,’’ kata seorang pengguna jalan, Dewi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement