Jumat 22 Mar 2024 10:40 WIB

Pj Gubernur Jabar Bey Tarawih di Masjid Tertua di Cimahi Dibangun pada 1938

Masjid Baiturrohman didirikan oleh Syeikh Usman Dhomiri.

Warga beraktivitas di dekat Masjid Baiturrohmah, Padasuka, Kota Cimahi, Selasa (27/4). Masjid yang dibangun oleh ulama besar yang juga pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, KH Usman Dhomiri pada tahun 1938 tersebut merupakan masjid tertua di Kota Cimahi serta menjadi sarana penyebaran Islam di kota tersebut. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga beraktivitas di dekat Masjid Baiturrohmah, Padasuka, Kota Cimahi, Selasa (27/4). Masjid yang dibangun oleh ulama besar yang juga pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, KH Usman Dhomiri pada tahun 1938 tersebut merupakan masjid tertua di Kota Cimahi serta menjadi sarana penyebaran Islam di kota tersebut. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin melaksanakan  salat tarawih di Masjid Jami Baiturrohman KH Usman Dhomiri Cimahi, Kamis malam (22/3/2024). 

Masjid yang berlokasi di Jalan KH Usman Dhomiri RT 04, RW 08, Padasuka ini merupakan masjid tertua di Kota Cimahi. Bey tiba sekitar pukul 19.00 dan langsung berbaur dengan jemaah. Kedatangannya cukup mengagetkan warga karena seperti biasa Bey melaksanakan tarawih keliling ke masjid-masjid yang dikelola warga tanpa menginformasikan terlebih dulu agar tak membuat pengurus dan warga repot.

Baca Juga

Masjid yang dibangun 1938 itu memiliki daya tampung 400 jemaah. Sesuai namanya, Masjid Baiturrohman didirikan oleh Syeikh Usman Dhomiri. Keunikan masjid yang mempertahankan arsitektur lama itu adalah adanya sebuah makam almarhum Syeikh Usman Dhomiri di depan masjid.

Selain untuk beribadah masjid tersebut dulunya menjadi sarana penyebaran Islam di Cimahi. Masjid Baiturrohman KH Usman Dhomiri pernah menjadi tempat untuk menyusun strategi dan sempat diserang oleh tentara Belanda. 

Nama Usman Dhomiri oleh pemerintah Kota Cimahi kemudian diabadikan menjadi nama jalan di wilayah tersebut karena telah berjasa dalam penyebaran agama Islam dan perjuangan melawan penjajah. Setelah meninggal dunia, kepengurusan masjid kemudian diteruskan oleh keturunannya.

Usai melaksanakan salat tarawih, Bey tak langsung pulang tetapi bersilaturahmi dulu dengan warga sekitar dan menyerahkan bantuan dari Baznas kepada pengurus DKM.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement