REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Suara ledakan saat longsor terjadi di Kampung Bitung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (24/3/2024) masih melekat di ingatan Asmudin (70 tahun) warga Kampung Cilimus. Ia saat itu usai melaksanakan shalat tarawih.
"Ngabeleduk (meledak,red) kayu, bambu," ujar Asmudin saat ditemui di GOR Cibenda, Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Senin (25/3/2024).
Kejadian longsor tersebut, mengagetkan dirinya. Ia mengatakan longsor terjadi di lima titik. Beruntung, rumahnya tidak terkena dampak longsoran. Saat ini, sejumlah saudara dan kerabatnya masih belum ditemukan. Ia mengaku longsor yang saat ini terjadi sangat besar.
Salah seorang warga Kampung Sukawarna Arifin (42 tahun) mengatakan, longsor yang terjadi banyak menimbun rumah dan madrasah di Kampung Gintung Kidul. Ia mengaku beruntung sebab material longsor tidak menimpa rumahnya dikarenakan terdapat lubang yang menahan material. "Suara ledakan seperti suara senjata," katanya.
Ia mengaku panik pascalongsor dan berusaha mengamankan diri. Namun, kerabatnya tiga orang masih belum ditemukan karena diduga tertimbun material longsor. "Kakak abdi (saya), Dadi, bojona (istrinya) dan cucunya," kata dia.
Sebelumnya, Sebanyak 9 orang warga diduga tertimbun dan belum ditemukan pascalongsor yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (24/3/2024) malam. Mereka berasal dari beberapa RW di kampung tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat Meidi mengatakan peristiwa banjir bandang terjadi di Kampung Joglo, Desa Sirnagalih. Sedangkan longsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor pada Kamis (24/3/2024).
"Untuk banjir di Desa Sirnagalih, longsor di Desa Cibenda, dua desa. RW terdampak, di Sirnagalih satu RW di Cibenda 5 sampai 6 RW masih validasi data masih tentatif," ucap dia saat ditemui di SDN Negeri Padakati, Senin (25/3/2024).
Pascalongsor, ia mengatakan sebanyak 10 orang dinyatakan hilang. Namun, satu orang bernama Sofi (30 tahun) berhasil ditemukan pada Senin (25/3/2024) dini hari. Meidi mengatakan tersisa sembilan orang yang hilang dan belum ditemukan. "Sembilan orang belum ditemukan, satu orang ditemukan dan langsung dievakuasi di RSUD Cililin," kata dia.