Rabu 27 Mar 2024 14:11 WIB

Jaga Stabilitas Pangan Jelang Lebaran, Bulog Jabar Gencar Gelar Pasar Murah Sembako

Untukn penyaluran bantuan pangan telah digelontorkan sebanyak 44.450 ton

Masyarakat membeli beras SPHP Bulog yang harganya murah
Foto: Dok Republika
Masyarakat membeli beras SPHP Bulog yang harganya murah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Perum Bulog Wilayah Jawa Barat (Jabar) terus menggencarkan program 'BULOG SIAGA' (akSI Amankan harGA). Langkah ini dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan menjelang Lebaran. 

Pemimpin Wilayah Bulog Jabar, M Attar Rizal mengatakan, program BULOG SIAGA salah satunya diwujudkan melalui gerakan pangan murah yang masif dilakukan selama bulan Ramadhan. Program yang menyasar langsung ke masyarakat ini diharapkan mampu menekan lonjakan harga sejumlah komoditi pangan.

Baca Juga

"Program BULOG SIAGA dilakukan di Kantor Bulog Wilayah Jabar, dan akan terus dilakukan sampai menjelang Lebaran nanti," ujar Attar.

Attar mengatakan, dalam program tersebut, Bulog menjual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Beras Premium, dan komoditas pangan lainnya secara langsung kepada masyarakat. Seluruh jenis komoditas dijual lebih murah dibandingkan harga pasar.

Adapun berbagai komoditas pangan yang dijual pada Program BULOG SIAGA kali ini meliputi beras SPHP Rp53.000 per 5kg, minyak goreng premium Rp14.500 per liter, beras premium Rp74.000 per 5kg, gula pasir Rp17.000 per kilogram, dan tepung terigu Rp11.000 per kilogram.

Menurut Attar, selain program BULOG SIAGA, upaya stabilisasi harga pangan juga dilakukan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). Program ini digelar dengan menggandeng pemerintah daerah di seluruh wilayah Jawa Barat. "Bersama pemerintah daerah, selain GPM kita juga menggelar operasi pasar murah di sejumlah titik yang tersebar di Jawa Barat, termasuk ritel modern lokal," kata Attar.

Tak hanya itu, kata Attar, program stabilisasi pangan lainnya, seperti Penyaluran SPHP, Bantuan Pangan juga masih dijalankan Bulog hingga saat ini. Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan tercipta stabilisasi harga.

Khusus program Bantuan Pangan ini, kata dia, pihaknya menjalankan penugasan dari pemerintah. Adapun penyaluran bantuan pangan yang digelontorkan sebanyak 44.450 ton, yang direncanakan berjalan selama 6 bulan atau sejak Januari - Juni 2024. 

"Harapannya, dengan bantuan pangan yang digulirkan ini, maka permintaan beras terhadap pasar berkurang, karena masyarakat yang membutuhkan beras sudah diberikan oleh pemerintah 10 Kg per bulan," katanya.

Sementara itu, terkait stok beras yang dikuasai oleh Bulog Jabar hingga saat ini masih 69.000 ton. Stok tersebut terdiri dari stok CBP sebanyak  24.300 ton yang berada di gudang - gudang Bulog, stok dalam proses bongkar 5.600 ton, dan stok dalam perjalanan 39.100 ton.

"Stok tersebut masih mencukupi hingga beberapa bulan ke depan, yang penggunaannya untuk kegiatan penyaluran beras SPHP di pasar tradisional maupun ritel modern, serta untuk kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM), BULOG SIAGA, dan penyaluran Bantuan Pangan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement