Selasa 02 Apr 2024 23:26 WIB

Jenama Tas Lokal Ini Buat Koleksi Hari Raya, Gandeng Indy Pemeran Program Horor Jurnalrisa

Indy Ratna sendiri merupakan tokoh generasi Z asal Kota Bandung.

Pemeran Jurnalisa bekerja sama dengan Nubuk Bags buat koleksi tas hari raya
Foto: Dok Republika
Pemeran Jurnalisa bekerja sama dengan Nubuk Bags buat koleksi tas hari raya

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Jenama tas lokal Nubuk Bags kembali bikin heboh industri fashion Indonesia jelang Hari Raya Idul Fitri 2024. Karena, jenama ini baru saja merilis koleksi terbaru bernama Essentials Eid Collection, yang menjadi buah kolaborasi Nubuk Bags dengan Indy Ratna.

Indy Ratna sendiri merupakan tokoh generasi Z asal Kota Bandung yang namanya melambung berkat perannya pada program Jurnalrisa. Dalam acara hiburan berbalut horor tersebut, perempuan kelahiran 23 Februari 2021 ini dikenal sebagai anggota termuda.

Baca Juga

Kolaborasi yang menggabungkan ide Nubuk Bags dan Indy Ratna ini akhirnya dirilis pekan lalu di butik House of Majik, Kota Bandung. Pertemuan mereka, melahirkan dua produk yakni Ivy dan Marry, yang masing-masing memiliki fitur essentials. Di sisi lain, House of Majik sendiri memang jadi satu-satunya store offline yang menyiapkan koleksi ini.

Acara tersebut pun didukung oleh sederet jenama lokal di antaranya Saadi Ganoor, Tales & Wonders, Nonaetal, dan Joylab. Kedua produk dirilis dengan jumlah terbatas, yakni sekitar 300-an, di mana Nubuk Bags memastikan diri untuk tidak memproduksinya lagi untuk menekankan nilai exclusive collaboration.

Ayala Maghfira Founder sekaligus CEO dari Nubuk Bags mengatakan, sebenarnya pertemuan jenamanya dengan Indy sudah berjalan sejak Oktober 2023. Selama lima bulan bekerja sama dan bertukar ide, mereka baru mantap merilis dua produk kolaborasi tersebut.

Lima bulan sepertinya menjadi waktu yang cukup bagi kedua belah pihak dalam menggarap produk kolaborasi tersebut. Ayala harus memastikan bahwa produk yang dirilis menjelang lebaran ini tidak terlalu bertema hari raya, karena hal itu justru akan membatasi pemakai dalam mengekspresikan dirinya. 

“Kami memanfaatkan waktu untuk menggabungkan semua yang diinginkan dalam desain. Kami gak pengin desain ini cuma bisa dipakai untuk hari raya Lebaran saja, melainkan dalam waktu yang lama,” kata Ayala, dalam siaran pers yang diterima Selasa (2/4/2024).

Produk kolaborasi yang dilahirkan ini, kata dia dipastikan tidak mengubah DNA Nubuk Bags. Karena, jenemanya akan tetap berdiri pada nilai stylish, tanpa harus meninggalkan fungsi.

Menurutnya, proses kreatif selama lima bulan lamanya itu terbayar sudah, dengan dikenalkannya dua produk yakni Ivy dan Marry. Ivy dikenalkan dengan tiga warna yang memang telah menjadi tone color dari Nubuk Bags: black, broken white, dan brown. Ivy sendiri dibanderol dengan harga Rp 249 ribu.

Sementara produk kedua ialah Marry, di mana dikenalkan dengan sentuhan klasik yang timeless, dan dibanderol dengan harga Rp 289 ribu. Marry sendiri memiliki satu warna tambahan, yakni merah maroon. Warna yang sebenarnya jarang dikenalkan oleh Nubuk Bags tersebut memang telah melekat pada pribadi Indy.  

Untuk menekankan nilai essentials, perilisan dua produk tersebut dibarengi dengan pengenalan dua bag charm berupa tabung kecil yang berguna untuk menyimpan lipstik atau parfum, juga dompet kecil yang menyimpan cermin di dalamnya.

“Sebagai cewek-cewek kan pasti sering touch up, untuk memastikan dirinya tetap on. Dengan bag charm ini, kita gak perlu buka kompartemen utama tas dan kesulitan cari lipstik atau untuk hanya sekadar berkaca,” kata Ayala.

Masing-masing dari bag charm tersebut, kata dia, dijual dengan harga Rp 45 ribu, taksiran yang pantas mengingat manfaatnya yang besar.  “Harga dan apa yang didapatkan dari produk ini kami rasa worth it,” katanya.

Indy memang merupakan kolaborator pertama bagi Nubuk Bags untuk membuka 2024. Namun, Ayala memastikan ke depannya akan ada sederet kolaborator lain yang akan meramaikan industri tas lokal di Indonesia. “Kami akan banyak sekali kolaborasi dan kami juga akan ada re-branding untuk Nubuk di tahun ini,” kata Ayala. 

Ia berharap, dengan berbagai kolaborasi dan upaya rebranding, Nubuk akan berkembang dan memiliki komunitas sendiri dengan aktivitas yang positif. Mengingat, kata Ayala, Nubuk sendiri kini telah berusia 7 tahun—usia yang matang bagi jenama lokal untuk berkembang.

Sementara menurut, Indy ia senang dengan Ivy dan Marry yang akhirnya sudah dikenalkan ke publik. Menurutnya, tantangan terbesar dari perancangan produk ini ada pada bagian bag charm, yang memang menekankan sisi essentials tanpa mengabaikan nilai stylish.

Indy optimistis produk-produk yang menjadi buah kreativitasnya bersama Nubuk Bags dapat diterima masyarakat luas. Pasalnya, bukan cuma bisa digunakan untuk berbagai occasion, melainkan juga menjawab apa yang memang diperlukan kaum hawa.

Optimisme itu pun tidak hanya keyakinan semata. Lebih dari itu, Indy sebenarnya sudah lebih dulu membuat penelitian kecil-kecilan dengan membocorkan produk kolaborasinya untuk mendapat respons publik. Hasilnya memuaskan karena publik yang tertarik dengan produk tersebut ternyata lebih banyak dari ekspektasi.

“Aku cari tahu dulu dengan caraku sendiri. Apalagi ini produk limited, jadi memang strateginya harus benar-benar akurat,” kata Indy.

Indy berharap ke depannya ia dan Nubuk Bags tetap bisa berkolaborasi dan membuat banyak produk terobosan untuk meramaikan pasar tas di Indonesia. “Jika memang responsnya oke, apa salahnya untuk lanjutin kolaborasi ini?” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement