REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mencatat terdapat 21 kejadian bencana di Kota Bandung periode Januari hingga April tahun 2024. Bencana terdiri dari kasus longsor, banjir, pergerakan tanah atau amblas, pohon tumbang hingga kirmir roboh dan angin puting beliung.
Kasi Tanggap Darurat Bencana Diskar PB Roby Darmawan mengatakan, bencana longsor terjadi enam kejadian, banjir enam kejadian, pergerakan tanah atau tanah amblas tiga titik, kirmir roboh tiga titik. Sedangkan angin puting beliung terjadi di satu titik. "Nah untuk longsor dan banjir itu memang dominan ya di kita," ujar Roby, Rabu (24/4/2024).
Roby menyebut bencana longsor mayoritas sering terjadi di wilayah Bandung Utara seperti Kecamatan Coblong, Cidadap, Cibeunying Kaler, Mandalajati. Sedangkan bencana banjir sering terjadi di Gedebage, Bandung Wetan, dan lainnya.
"Penyebab banjir dan longsor karena debit hujan yang tinggi ya, menyebabkan ya aliran sungai juga naik dan kalau untuk longsor kejenuhan tanah juga meningkat gitu kan," katanya.
Menurut Roby, tren bencana di tahun 2024 relatif meningkat dibandingkan tahun 2023. Hal itu disebabkan curah hujan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar masyarakat mulai melakukan antisipasi terhadap potensi longsor. Selain itu turut menjaga lingkungan sekitar. "Agak tinggi 2024. Karena kan curah hujan 2024 itu lebih tinggi ya, terus lebih panjang juga," kata dia.
Roby mengatakan, pihaknya terus berupaya mendorong agar masyarakat di tiap wilayah mempunyai kemampuan untuk memitigasi bencana dengan kegiatan kelurahan tangguh bencana. Masyarakat akan dibekali dan diberi pelatihan tentang mitigasi kebencanaan.