Kamis 25 Apr 2024 08:37 WIB

Cerita Seorang Pasien Dirawat di RSHS Sebulan tak Kunjung Dijemput Keluarga

Selama menjalani perawatan F tidak didampingi pihak keluarga

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Petugas tenaga kesehatan merapikan tempat tidur untuk membawa pasien di ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat (Ilustrasi)
Foto: Antara/Novrian Arbi
Petugas tenaga kesehatan merapikan tempat tidur untuk membawa pasien di ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Seorang pasien berinisial F asal Tambun, Kabupaten Bekasi menjalani perawatan dan operasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung sejak 19 Maret tahun 2024 lalu. Namun, hingga pasien tersebut sembuh atau sebulan perawatan pihak keluarga tak kunjung menjemput.

Pasien tersebut diduga merupakan korban kecelakaan. Cerita sosok F yang dirawat di RSHS Bandung selama sebulan dan tak kunjung dijemput oleh pihak keluarga viral di media sosial. Pihak keluarga tidak mau menjemput pasien tersebut karena terdapat alasan yang tidak dapat dijelaskan.

Baca Juga

Direktur Utama RSUP RSHS Bandung Jimmy Panelewen mengatakan rumah sakit menerima pasien F pada tanggal 19 Maret lalu dibawa oleh pihak keluarga karena mengalami luka trauma di kepala. Tim pun melakukan operasi pada tanggal 20 Maret sekitar pukul 05.00 WIB.

"Selama menjalani perawatan F tidak didampingi pihak keluarga," ujar Jimmy melalui keterangan resmi yang diterima belum lama ini.

Meski belum ada pihak keluarga yang mendampingi pasien, ia mengatakan RSHS tetap memberikan pelayanan termasuk pasien menjalani operasi beberapa kali. Pada tanggal 16 April lalu pasien sudah membaik dan diperbolehkan pulang.

Namun, karena pasien tidak didampingi pihak keluarga. Pihak RSHS menghubungi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat untuk membantu kepulangan pasien. "Alhamdulillah Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat merespon dengan baik dan mengunjungi pasien pada tanggal 22 dan 23 April," kata dia.

Ia menyebut pada tanggal 24 April pihak Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat menjemput pasien dan akan ditempatkan di rumah singgah Rengganis untuk sementara waktu. Sebab pasien tersebut masih harus rawat jalan dua pekan sekali mengecek kondisi kesehatannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement