Kamis 16 May 2024 10:35 WIB

Pasien DBD di RSUD Indramayu Melonjak Tinggi, Satu Pasien Meninggal

Januari sampai Mei 2024, ada 64 kasus DBD yang mendapat perawatan di RSUD Indramayu

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Tenaga kesehatan mengecek kondisi kesehatan pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) (Ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tenaga kesehatan mengecek kondisi kesehatan pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--- Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) yang ditangani RSUD Indramayu melonjak sangat tinggi. Sehingga, dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Humas RSUD Indramayu, Tarmudi mengatakan, berdasarkan data yang tercatat di Sistem Informasi Rumah Sakit (SIM RS), dari Januari sampai Mei 2024, ada 64 kasus DBD yang mendapat perawatan di RSUD Indramayu. Dari jumlah itu, satu pasien meninggal dunia.

Baca Juga

Sedangkan kasus DBD yang ditangani pihak RSUD Indramayu dalam periode yang sama tahun lalu, atau Januari – Mei 2023, hanya ada 11 kasus. Sementara kasus DBD yang ditangani sepanjang tahun pada 2023 tercatat ada 134 kasus. ‘’Itu berarti, kasus DBD pada periode Januari – Mei 2024 jika dibandingkan dengan periode Januari – Mei 2023, ada kenaikan 600 persen,’’ ujar Tarmudi, Kamis (16/5/2024).

Tarmudi menjelaskan, 95 persen pasien DBD yang dirawat di RSUD Indramayu didominasi oleh anak-anak, terutama balita. Termasuk satu pasien DBD yang meninggal juga seorang anak berumur enam tahun. ‘’(Kasus DBD yang menimpa) orang dewasa juga ada, tapi jumlahnya tidak terlalu banyak,’’ kata Tarmudi.

 

Tarmudi menerangkan, lonjakan kasus DBD selama beberapa bulan terakhir itu dipengaruhi faktor cuaca. Menurutnya, musim hujan kerap meninggalkan genangan air yang menjadi sarana tempat bertelurnya nyamuk Aedes aegypti penyebar DBD.

Untuk mencegahnya, kata Tarmudi, dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk terus melaksanakan PSN. Di antaranya dengan mengubur, menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air yang menjadi tempat berkembangnya telur nyamuk.

Saat ditanya tentang fogging, Tarmudi mengatakan, langkah tersebut hanya bisa membunuh membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan telur nyamuk yang ada di genangan air, akan tetap hidup dan berkembang menjadi nyamuk dewasa. ‘’Yang paling efektif untuk mencegah DBD hanya PSN,’’ kata Tarmudi.

Tarmudi berharap, kasus DBD tidak terus mengalami peningkatan hingga akhir tahun 2024 nanti. Karena itu, masyarakat diminta gencar melaksanakan PSN di lingkungannya masing-masing. ‘’Mudah-mudahan kasusnya tidak terus meningkat. Setop di bulan Mei saja. Tapi pihak rumah sakit selalu siap memberikan penanganan kasus DBD,’’ katanya. 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement