Ahad 21 Jul 2024 02:33 WIB

Keluarga di Jabar Diupayakan Bebas Stunting dan Bank Emok

Keluarga punya peran penting membangun bangsa termasuk lahirkan SDM berkualitas.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi stunting.
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Ilustrasi stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Keluarga memiliki peran penting dalam membangun bangsa, termasuk melahirkan sumber daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Karenanya, peran keluarga dalam upaya pencegahan stunting sangat besar.

Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional Tahun 2024 di Stadion Ranggajati, Kabupaten Cirebon, Sabtu (20/7/2024).

Baca Juga

"Yang ingin kami sampaikan terkait keluarga ada dua hal. Pertama, bagaimana keluarga-keluarga di Jabar ini bebas dari stunting. Yang kedua, bagaimana keluarga di Jabar bebas dari bank emok,’’ ucap Herman.

Herman menuturkan, dalam pencegahan stunting, ada dua strategi yang harus rutin diupayakan di lapangan. Pertama, sebelum kelahiran pada ibu hamil.

Menurut Herman, para ibu hamil harus dipastikan mendapatkan tablet tambah darah, memeriksakan diri ke petugas kesehatan minimal enam kali, serta mendapatkan protein hewani seperti telur, daging, ikan, dan susu.

Sedangkan upaya kedua, dilakukan pada masa setelah kelahiran. Keluarga, harus memastikan balita 0-6 bulan mendapatkan ASI eksklusif. Kemudian, balita 7-24 bulan mendapatkan ASI sekaligus menerima Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan protein hewani.

"Salah satu cara agar anak kita tidak stunting sifatnya lebih antisipatif, mitigasi, yang mencegah jangan sampai ada stunting yang baru, zero new stunting. Tentu tanpa mengesampingkan yang lainnya, baik yang sifatnya sensitif maupun yang spesifik,’’ tutur Herman.

Selain itu, Herman juga mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya agar keluarga di Jabar tidak terjerat bank emok. Salah satunya dengan merancang skema pelatihan perekonomian bagi perempuan, dan membuka akses permodalan perbankan kepada keluarga di Jabar.

"Bapak ibu bisa akses perbankan yang resmi ada BPR, ada bjb, ada koperasi, ada BUMDes. Dan saat ini informasi untuk semua, Pemda Provinsi Jabar dengan BKKBN Jabar sedang mempersiapkan skema yang Insya Allah ini akan membantu ibu-ibu, masyarakat, yang ada di Jabar," ucapnya.

Herman berharap, 600 ribu ibu-ibu di Jawa Barat memiliki kemampuan untuk berwirausaha. Mereka akan dibantu akses permodalan dan pemasarannya.

"Harapannya, ibu-ibu bisa keluar dari jerat bank emok. Itu adalah komitmen pemerintah,’’ tukasnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement