Kamis 25 Jul 2024 14:37 WIB

Selain Jadi Depo Bus Listrik, Terminal Cicaheum Hanya akan Layani Angkot

Total bus yang dipindahkan ke Terminal Leuwipanjang yaitu bus AKAP sebanyak 50 unit

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Terminal Cicaheum (Ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Terminal Cicaheum (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Terminal Cicaheum, Kota Bandung akan dialihfungsikan menjadi depo Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya serta hanya akan melayani armada angkutan kota (angkot). Pelayanan armada bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP) akan dialihkan ke Terminal Leuwipanjang.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Asep Kuswara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih melakukan kajian Detail Engineering Design (DED) terkait BRT Bandung Raya. Apabila, Terminal Cicaheum digunakan menjadi depo maka armada bus dipindah ke Terminal Leuwipanjang.

Baca Juga

"Otomatis kalau Cicaheum di pakai depo otomatis terminal pindah ke terminal Leuwipanjang," ujar Asep, Kamis (25/7/2024).

Asep mengatakan total bus yang dipindahkan ke Terminal Leuwipanjang yaitu bus AKAP sebanyak 50 unit dan AKDP sebanyak 40 unit. Namun begitu, Terminal Cicaheum masih akan melayani armada angkot. "Cicaheum hanya akan melayani angkutan dalam kota tipe C (angkot)," kata dia.

Ia mengatakan teknis pemindahan layanan armada bus dari Terminal Cicaheum ke Terminal Leuwipanjang terlebih dahulu akan berkoordinasi dengan Kemenhub. Asep mengatakan pihaknya penerima manfaat sehingga menunggu kelanjutan dari Kemenhub.

Asep melanjutkan rute AKDP dan AKAP yang akan dipindahkan ke Terminal Leuwipanjang mencapai belasan rute jurusan.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Jawa Barat, Muhammad Fahmi mengatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melaksanakan program pengembangan pengembangan angkutan massal atau BRT di Jawa Barat dan Sumatera Utara. Di Jawa Barat meliputi wilayah Bandung Raya yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Jatinangor Sumedang.

"Program angkutan massal perkotaan yang dibiayai oleh World Bank salah satu diantaranya pengembangan koridor, ada 27 koridor angkutan massal perkotaan," ucap Fahmi saat dihubungi, Rabu (24/7/2024).

Tidak hanya Terminal Cicaheum yang akan dialihfungsikan untuk BRT, Fahmi menyebut beberapa terminal di Padalarang Bandung Barat, Jatinangor Sumedang pun bakal dialihfungsikan. Terminal Cicaheum direncanakan akan menjadi depo bus listrik BRT.

"27 koridor akan menggunakan bus listrik tidak menggunakan berbahah fosil maka Cicaheum dijadikan depo bus listrik, kurang lebih ada depo ada fasilitas pabrik," kata Fahmi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement