Sabtu 27 Jul 2024 18:41 WIB

Wamentan Optimistis Empat Tahun Lagi Indonesia Swasembada Pangan: Kejar Target Pak Prabowo

Urusan sektor pangan harus dilakukan satu komando.

Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2024).
Foto: Dok Republika
Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menargetkan Indonesia bisa swasembada pangan dalam empat tahun. Sudaryono mengatakan, Presiden terpilih Prabowo Subianto telah menuangkan target itu ke dalam visi pembangunan kedaulatan pangan.

"Soal pangan, Pak Prabowo tidak mau asal-asalan. Beliau tidak mau yang biasa, mesti ada sentuhan yang luar biasa. Nah, sejauh ini sudah digariskan oleh Bapak Menteri Pertanian," ujar Sudaryono saat ditemui dalam acara Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2024).

Baca Juga

Untuk merealisasikan hal itu, kata Sudaryono, urusan sektor pangan mesti satu komando. Ia mencontohkan persoalan distribusi pupuk, yang kerap menjadi persoalan mesti segera dibenahi dan diawasi dari mulai hulu ke hilir. "Persoalan pupuk harus sesuai regulasi, kita akan awasi terus harus betul-betul sampai kepada orang yang memang membutuhkan pupuk itu yaitu para petani kita," katanya.

Dalam urusan benih, kata dia, pihaknya tengah mengkaji usulan penyeragaman benih agar memiliki hasil yang maksimal bagi seluruh petani. "Misalnya, petani itu kan ada yang kita bantu benih dari pemerintah itu jumlahnya sekitar 18 persen dari total seluruh cakupan sawah," katanya.

Sementara, kata dia, ada sekitar 65 persen petani yang memang membeli benih padi yang sesuai standar dan tersertifikasi. Jadi, masih ada sisa sekitar 15-20 persen petani yang benihnya belum sesuai standar.

"Khususnya banyak yang di luar Jawa benihnya itu benih bikin sendiri. Hasil panen kemudian ditanam lagi. Tentu produktivitasnya beda. Jadi ada usulan dari banyak lembaga, banyak orang, banyak aktivis pertanian. Bagaimana supaya produktivitasnya tinggi itu kalau benih itu dikasih aja. Sehingga kita seragam semua petani Indonesia nanamnya benih bersertifikasi," paparnya.

Untuk itu, Sudaryono mengajak seluruh stakholder untuk menyamakan visi untuk mewujudkan target swasembada pangan. "Untuk terbangunnya cita-cita itu, maka tidak bisa lagi memikirkan sektor masing-masing, kalau begitu tujuannya tidak bisa terwujud karena ini holistik, dari hulu sampai hilir harus terpenuhi semua," katanya.

Selain itu, Sudaryono, mengapresiasi kegiatan Gebyar Perbenihan yang menyediakan teknologi dan inovasi pertanian yang tepat dalam menghadapi dampak El Nino.

Kementerian Pertanian, kata dia, tengah mendorong penyediaan pompanisasi dan pipanisasi sehingga lahan pertanian yang terdampak El Nino mendapatkan pasokan air yang cukup agar produksi pertanian nasional tidak turun.

"Kita punya teknologi dan negara kita adalah negara yang tersedia sinar mataharinya dan sekarang kita saat sedang menghadapi kehadiran El Nino atau kemarau panjang. Karena itu ketersediaan teknologi dan inovasi seperti benih sangat penting untuk meningkatkan produksi dan petani tetap mendapat keuntungan dari usaha taninya," katanya.

Selain itu, kata dia, pupuk dan benih harus dapat pastikan tersedia tepat waktu sampai ke petani. "Tidak boleh terlambat, harus tepat waktu. Ibaratnya orangnya sakit, tapi obatnya tidak ada. Sebab target kita ke depan adalah swasembada pangan, kita harus kurangi impor," kata Sudaryono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement