REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Pemkab Bandung berkomitmen mewujudkan swasembada beras yang menjadi salah satu pilar utama perekonomian dan ketahanan pangan. Produksi beras di Kabupaten Bandung Barat (KBB) berada di angka surplus 1.400 ton.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian KBB, produksi beras tahun 2024 mencapai 155 ribu ton lebih. Sedangkan konsumsi penduduk di Bandung Barat terhadap beras diperkirakan mencapai 154 ribu ton di tahun yang sama.
"Kalau berbicara produksi alhamdulillah KBB masih surplus, hitungan tahun kemarin itu kita surplus 1.400 ton berasnya," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian KBB Lukmanul Hakim, Ahad (23/11/2025).
Hasil produksi beras itu, didapat dari sekitar 18.350 hektare lahan sawah yang tersebar dari mulai Ngamprah hingga Gununghalu. Lukmanul mengatakan, selain dikonsumsi mandiri, beras hasil produksi asal Bandung Barat juga disuplay ke wilayah tetangga.
"Ada memang yang dikonsumsi, ada juga berasnya yang dijual. Seperti ke Kota Cimahi, Kota Bandung, ada juga yang dari Gununghalu ke Cianjur. Dan kualitasnya beras di KBB itu masuknya premium," kata Lukmanul.
Lukmanul meyakini, produksi beras tahun ini juga bakal surplus meski sejauh ini belum muncul angkanya. Selain karena faktor cuaca, intervensi yang dilakukan pemerintah pusat, Pemprov Jabar dan Pemkab Bandung Barat menurut Lukmanul akan menghasilkan panen padi yang memuaskan.
"Saya yakin ada peningatan seiring adanya intervensi bantuan dari pemerintah pusat, provinsi maupun dari Pemkab Bandung Barat untuk meningkatkan indeks pertanaman melalui bantuan pompanisasi irigasi perpipaan, termasuk benih dan pupuk," kata dia.
Meski hasil produksinya surplus, kata Lukmanul, Bandung Barat bukanlah lumbung utama penghasil beras di Jawa Barat. Tapi yang pasti, Bandung Barat bisa memenuhi kebutuhan berasnya sendiri tanpa harus mengandalkan pasokan dari daerah lain.
"Kalau melihat jumlah kalau lumbung mah tidak, tapi kita termasuk bisa swasembada beras atau padi, malah lebih bahkan bisa suplay daerah lain," kata Lukmanul.