REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah (Orda) Kota Bandung menggelar Rapat Koordinasi (Rakorda) dan Silaturahmi di Pendopo Kota Bandung, Sabtu (27/7/2024).
Rakorda dan silaturami ini merupakan agenda rutin Orda ICMI Kota Bandung dengan seluruh organisasi satuan (orsat) tingkat kecamatan.
Menurut Ketua ICMI Orda Kota Bandung, H Tatang Muhtar, S.Sos M.Si, tujuan diselenggarakannya rakorda dan silaturahmi ini untuk mengevaluasi program yang telah dilakukan oleh ICMI Orda Kota Bandung dan juga orsat.
“Selain itu, rakor dan silaturahmi ini juga digelar untuk menentukan program satu tahun yang akan datang. Juga meremuskan sikap ICMI Orda Kota Bandung dalam berbagai hal dan permasalahan di Kota Bandung,” ujar Tatang.
Tatang mengatakan, dalam Rakorda juga dibahas rencana ICMI Orda Kota Bandung yang akan mendirikan Sekolah Penguatan Karakter (SPK). Karena, pendidikan dan penguatan karakter merupakan salah satu aspek penting dalam pembentukan kepribadian generasi muda.
“Di Kota Bandung, tantangan dalam mendidik karakter semakin kompleks seiring dengan perkembangan zaman. Untuk itu diperlukan keterlibatan berbagai pihak dalam menggarap pendidikan karakter tersebut. Di sini kami ikut berperan,” kata Tatang.
Di antara alasan partisipasi ICMI untuk membangun SPK karena ormas memiliki peran strategis di masyarakat. Apalagi ICMI memiliki kedekatan dan pengaruh yang kuat dalam berbagai komunitas yang ada di masyarakat.
“Dengan memanfaatkan jaringan dan kepercayaan yang sudah terbangun, ormas dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada anggotanya, terutama generasi muda,” katanya.
Selain itu, kata dia, adanya keberagaman budaya dan sosial di tengah masyarakat Kota Bandung. Juga adanya kolaborasi antara pemerintah dan organisasi kemasyarakat. “Dan yang terpenting adalah untuk membangun pengembangan karakter yang holistic. Pendidikan karakter berbasis organisai kemasyarakatan memungkinkan pendekatan yang lebih holistik. Tidak hanya mengajarkan nilai-nilai moral, tetapi juga keterampilan sosial, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial,” papar Tatang.
Sementara menurut Sekretaris ICMI Orda Kota Bandung, Neng Athia, tujuan diselenggarakannya SPK adalah untuk membangun karakter berintegritas, mengembangkan kepedulian sosial, menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesame, serta mengajarkan kemandirian dan tanggung jawab.
Selain itu juga, kata dia, meningkatkan disiplin dan kerja keras, membiasakan menghargai waktu dan mengikuti aturan, mendorong semangat kerja keras dan ketekunan dalam mencapai tujuan, menumbuhkan sikap toleransi dan menghargai perbedaan, mengembangkan kreativitas dan inovasi.
“Recananya, sekolah ini dilaksanakan Selma 1 tahun. Setiap bulannya satu kali petemuan. Siswanya ada masyarakat dan diutamakan generasi muda, Sekolahnya di bisa di masjid, madrasah, atau aula kecamatan,” kata Neng Athia.
Pengagas SPK yang juga pengurus ICMI Bidang Pendidikan Halimah Sa'diyah mengatakan, pengajar dalam SPK adalah seluruh cendekiawan yang menjadi pengurus baik di dewan harian, dewan pakar maupun dewan penasihat di ICMI Orda Kota Bandung.
“Adanya SPK ini adalah bukti kecendekiawanan ICMI yang sesungguhnya. Tidak sekedar wacana namun langsung terasa oleh masyarakat sekitar. Nantinya yang menjadi penanggung jawab di SPK ini adalah orsat ICMI masing masing di Kota Bandung yang berjumlah 30 orsat,” papar Halimah.