Senin 02 Sep 2024 21:23 WIB

Kelupaan Tinggalkan Kompor, Pabrik Tahu Kebakaran

Tetangga berdatangan dan membantu memadamkan api.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Kebakaran melanda sebuah pabrik tahu di Dusun III, Desa/Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Senin (2/9/2024) sekitar pukul 12.00 WIB.
Foto: Dok Damkar Kuningan
Kebakaran melanda sebuah pabrik tahu di Dusun III, Desa/Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Senin (2/9/2024) sekitar pukul 12.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN--Kebakaran melanda sebuah pabrik tahu di Dusun III, Desa Jalaksana, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Senin (2/9/2024) sekitar pukul 12.00 WIB. Beruntung, api tidak sampai meluas berkat kesigapan warga setempat.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kuningan, Andri Arga Kusumah, menjelaskan, peristiwa itu bermula saat istri dari pemilik pabrik, Lilis (47), mulai memasak tahu untuk dijual pada pukul 10.00 WIB. Selanjutnya, sekitar pukul 11.30 WIB, Lilis pergi ke dalam rumah. Ia lupa meninggalkan tahu yang sedang dimasaknya. ‘’Saat Ibu Lilis kembali ke pabrik pukul 12.00 WIB, terlihat api sudah membakar sekeliling area kompor,’’ ujar Andri, Senin (2/9/2024).

Baca Juga

Lilis yang merasa panik kemudian langsung memanggil suaminya, Ero (53) yang langsung mencoba memadamkan api dengan kain basah. Namun, api terlalu besar sehingga upaya itu gagal.

Melihat kebakaran tersebut, tetangga mereka berdatangan dan membantu memadamkan api. Warga ada juga yang membawa empat buah alat pemadam api ringan (APAR) sehingga api dapat diminimalisir. ‘’Namun masih ada titik api sehingga warga melaporkan kejadian itu ke pemadam kebakaran karena khawatir kebakaran semakin meluas,’’ kata Andri.

Laporan yang masuk melalui Call center UPT Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kuningan itu langsung direspon oleh petugas. Mereka langsung menuju lokasi kebakaran.

Sesampainya di lokasi, api sudah berhasil dipadamkan oleh warga setempat menggunakan APAR. Meski demikian, petugas tetap melakukan pendinginan untuk memastikan api benar-benar sudah padam. ‘’Dari hasil pengumpulan data bersama bersama korban dan warga di lokasi, api berasal dari kompor gas yang menyambar minyak di sekitaran kompor dan penggorengan,’’ kata Andri.

Akibat kebakaran itu, korban mengalami kerugian material sekitar Rp 6 juta. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. ‘’Kami mengimbau agar seluruh warga waspada terhadap segala jenis potensi kebakaran. Dan untuk tempat usaha, wajib menyediakan system proteksi kebakaran,’’ kata Andri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement